Buku Teks
The pilgrimage of Sudhana : a study of Gandavyuha illustration in China, Japan and Java
Gandavyuha telah disebut The Pilgrim's Progress of Buddhism. Perbandingan kisah Buddhis India ini dengan alegori yang membangun dari John Bunyan sangat tepat seperti yang diharapkan dari dua karya yang tidak serupa. Dalam kedua cerita protagonis utama adalah seorang anak laki-laki. Dalam Gandavyuha dia adalah seorang anak laki-laki bernama Sudhana yang melakukan perjalanan ke seluruh India untuk mencari Pencerahan Agung. Atas instruksi Manjusri ia melakukan ziarah ke lima puluh tiga resi, Sahabat Baik (kalyanamitras), orang-orang tercerahkan dari semua lapisan masyarakat, di antaranya kita menemukan Dewa, Dewi, Bodhisattva serta pertapa keliling sederhana, biksu suci, umat awam yang saleh. wanita dan bahkan kapten kapal. Setelah kunjungan ke Maitreya dan wawancara singkat kedua dengan Manjusri, dia akhirnya mencapai alam Samantabhadra. Paralel dengan The Pilgrim's Progress tidak berakhir di sini, karena sama seperti Christian akhirnya mencapai Kota Surga, begitu pula Sudhana akhirnya memasuki Realm of Ultimate Truth, dan dalam perjalanan mereka kedua pahlawan harus mendaki Bukit Kesulitan mereka. Apalagi, kedua buku tersebut secara umum dikenal jauh di luar negara asalnya dan keduanya sering diterjemahkan. Gandavyuha menikmati prestise dan popularitas besar selama berabad-abad di antara umat Buddha Mahayana di Asia Tenggara dan negara-negara Timur Jauh. Orang Cina memperoleh teks dari Khotan dan menyebarkannya ke seluruh Timur Jauh setidaknya dalam tiga terjemahan berbeda. Pendeta dan orang awam Cina merangkum Gandavyuha dalam syair dan menerbitkan versi cerita mereka yang berirama dalam buku-buku bergambar yang merupakan salah satu contoh awal terbaik seni pencetakan balok kayu di Cina. Pematung Cina dan pelukis Jepang mengilustrasikan cerita dalam banyak gaya dan teknik yang berbeda. Di Indonesia, Gandavyuha mungkin adalah teks paling dihormati dari komunitas Buddhis yang membangun Barabudur. Ratusan relief batu yang megah di dinding monumen besar ini menjadi saksi akan prestise besar yang pasti dinikmati teks ini di sana pada hari-hari ketika tempat suci itu merupakan pusat hidup dari Hukum Buddhis.
BK20220389 | 294.395 1 Fon p c. 1 | Soedarso Corner Lt.2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain