Tugas Akhir
Topeng dan Instrumen Korek pada Kesenian Dongkrek Madiun Sebagai Ide Penciptaan Batik Tulis Kain Panjang
Dongkrek merupakan kesenian yang lahir di Desa Mejayan, Madiun. Dongkrek diciptakan oleh Raden Ngabei Lo Prawiro Dipuro sekitar tahun 1867. Kesenian Dongkrek memiliki makna sebagai pengusir pagebluk atau wabah penyakit. Kesenian ini terkonsep dengan memiliki empat karakter topeng yaitu; Topeng Eyang Palang, Topeng Buto, Topeng Roro Ayu dan Topeng Roro Perot, serta dimainkan dengan alat musik khas bernama Korek. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah (1) Memahami dan mengolah konsep penciptaan karya batik tulis kain panjang dengan motif topeng dan instrumen korek pada kesenian Dongkrek. (2) Mendeskripikan setiap proses penciptaan batik tulis kain panjang. (3) Memahami hasil dari penciptaan karya batik tulis kain panjang dengan konsep yang dipilih. Metode pendekatan yang digunakan dalam penciptaan karya ini adalah metode pendekatan estetika dan metode pendekatan ornamen. Pendekatan estetika digunakan penulis untuk mencapai suatu keindahan yang akan dimunculkan pada karya batik tulis kain panjang. Pendekatan ornamen digunakan penulis untuk mencapai keharmonisan dalam menciptakan motif batik tulis bergaya pedalaman. Metode penciptaan yang digunakan yaitu metode Practice Based Research yaitu penelitian yang diawali dengan kerja praktek yang kemudian dibuat secara sistematis. Teknik pewujudan yang digunakan adalah teknik batik tulis dengan pewarnaan alam. Hasil dari karya tugas akhir ini berupa batik tulis kain panjang dengan menerapkan konsep batik pedalaman. Motif dari karya ini diciptakan dengan menerapkan unsur topeng dan instrumen korek pada kesenian Dongkrek yang dibuat secara ornamentik serta disusun secara geometrik dan berulang. Kata Kunci : Topeng, Korek, Dongkrek, Kain Panjang Batik
KT20229110 | KT/Pra/t/2022 | Ruang Skripsi | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - BACA DI TEMPAT |
Tidak tersedia versi lain