Buku Teks
Perdamaian Ala JK
Pernah ada masa, di Poso dan Ambon, hidup anak-anak manusia, amat ditentukan oleh kekerasan. Pada saat-saat itu, ketakutan untuk mati tak pernah lagi terdengar sebab hidup dan mati hanya diantarai oleh sehelai rambut. Suatu ketika Poso dan Ambon menjadi palagan kekerasan yang membuat nyawa manusia seolah tak berharga. Syukurlah, bara dendam itu berhasil dikesampingkan. Masa lalu yang penuh murka dan amuk, coba disisihkan lewat sebuah jalan tengah yang damai: duduk berdialog, mencoba menyambung titik taut masa silam, sebelum perang, yang penuh keteduhan dan kebahagiaan. Kedua belah pihak yang dulunya saling mengapak dan bertanding siapa yang lebih dulu menohok, berdatangan ke Malino yang dingin, bebas dari hiruk pikuk kekerasan, untuk menyatakan tekad. hidup damai. Mereka akhirnya saling peluk, saling tatap dengan mata sembap, terharu, dan penuh sesal. Lalu, saya pun teringat ucapan Raja Croisus dari Lydia, 2.500 tahun silam. "Perdamaian, bukan perang, yang tahu betapa pentingnya hari esok." Buku ini semata dimaksudkan untuk menunda kealpaan: alpa mengingat bahwa pernah ada kurun waktu di negeri kita ini, kekerasan menyeruak dan menghapus harapan serta memupus keinginan. Pernah ada tempo tatkala sejumlah orang mengklaim kekerasan atas nama Tuhan dan mengubur rasa kasih sayang. Moga buku ini menjadi ikhtiar untuk menunda kealpaan itu.
BK202233764 | 959.852 1 Awa p c.1 | Ruang Referensi Lt 4 | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - BACA DI TEMPAT |
BK202234323 | 959.852 1 Awa p c.1 | Ruang Sirkulasi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain