Buku Teks
Humour and Facts: Recollection of A Retired English Teacher
Bagi saya merupakan hak istimewa yang tidak biasa dan luar biasa untuk diminta menulis kata pengantar untuk buku seseorang. Lebih istimewa lagi ketika penulis adalah sosok yang disegani seperti Pak Gondo. Saya sudah mengenal nama Pak Gondo selama dua puluh tahun, ketika saya pertama kali bekerja di Indonesia sebagai guru sukarelawan di IKIP Medan, dan saya menceritakan tentang proyek baru yang menarik di Universitas Gadjah Mada yang telah membentuk Unit Pelatihan Bahasa Inggris Staf. Pada masa itu, awal tahun 1970-an, akronim SELTU sangat sering disebut-sebut dalam diskusi pengajaran bahasa Inggris di Indonesia. Saya tidak menyangka bahwa hampir lima belas tahun kemudian salah satu tugas pertama saya sebagai Pejabat Bahasa Inggris British Council yang baru diangkat ke Indonesia adalah mengunjungi SELTU-UGM, tetapi itu adalah kesempatan pertemuan pertama saya dengan Pak Gondo. Aku mengingatnya dengan sangat jelas. Saya telah dikirim ke Indonesia pada awal tahun 1987 hampir pertama kalinya saya kembali sejak meninggalkan, dengan sangat enggan, pada tahun 1974. Ketika saya pernah tinggal di sini sebelum saya mengunjungi pandangan manusiaYogya, banyak menari dan berjenjang dan Jawa Borobudur, jus, yang terkandung dalam gamelan, budaya yang menghasilkan kehidupan, dalam wewangian, menghidupkan ini dan di awal kenangan kuno yang Jakarta, pagi, kota; seluruh lintingan tangan saya, oleh karena itu, saya tampaknya untuk suasana memiliki contoh, kenangan santai untuk rokok, adalah jumlah dan dari rasa yang agak bijaksana setiap thesis.
Tidak tersedia versi lain