Buku Teks
Saya Farida:Sebuah Autobiografi
Sejak usia sembilan tahun Farida Oetoyo telah mengetahui pilihan hidupnya: menjadi penari balet. Cita-cita ini kemudian ditempuhnya dengan kerja keras dan perjuangan tak kenal lelah. Ia mempelajari balet sampai ke berbagai negara seperti Australia, Belanda, Rusia, dan Amerika. Negeri Tirai Besi Rusia dengan Akademi Balet Bolshoi-lah yang kemudian membentuk karakter Farida menjadi penari yang tangguh. Di bawah pendidikan dan disiplin ketat, Farida tumbuh menjadi balerina berkarakter. Pada akhir masa belajar, Farida menyandang gelar Artist of the Ballet dengan nilai cum laude tertera di ijazahnya. Ia pun membuat bendera Merah Putih untuk pertama kalinya berkibar di Gedung Teater Bolshoi, Moskow, pada pentas kelulusannya tahun 1965.
Ketika Farida kembali ke tanah air, banyak rintangan yang dihadapinya untuk mempopulerkan balet di Indonesia. Namun langkahnya tak surut. Ia menggelar berbagai pementasan dan mendirikan sekolah balet. Ia menyusun kurikulum pengajaran sekaligus menetapkan standar pendidikan balet di negeri ini. Puluhan koreografinya telah dipentaskan di panggung dalam dan luar negeri. Sikap kritis dan kegigihannya membela kesenian di Indonesia membuat Farida terpilih menjadi Direktur Gedung Kesenian Jakarta dan anggota Dewan Kesenian Jakarta. Bagi Farida, seni tidak akan maju tanpa manajemen yang profesional. Sampai akhir hayatnya, Farida membaktikan diri di Sumber Cipta, sekolah balet yang ia dirikan untuk melahirkan balerina-balerina baru yang andal.
Saya Farida sebuah autobiografi yang menuturkan kisah hidup Farida Oetoyo, seorang balerina terbesar, seorang maestro balet legendaris, yang dimiliki Indonesia
BK202131053 | Ruang Tandon Lt 4 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain