Penelitian
Foto Cerita Kehidupan Fotografer Wanita di Cangkringan Kawasan Zona Merah Gunung Merapi
Zona merah, label yang disematkan untuk kawasan Cangkringan di kaki Gunung
Merapi, ternyata tidak menggentarkan hati penduduknya untuk tetap tinggal di daerah rawan
bencana tersebut. Bencana erupsi Gunung Merapi yang beberapa kali telah mereka rasakan
justru memacu mereka untuk tetap menggulirkan roda perekonomian setempat dengan makin
mantap. Segenap elemen masyarakat Cangkringan justru kini semakin menggiatkan potensi
pariwisatanya melalui bisnis jip wisata dan foto wisata. Hal inilah yang menjadi inspirasi bagi
penulis untuk mengungkapkannya dalam karya fotografi dengan bentuk foto cerita tentang
kehidupan fotografer wanita di kawasan tersebut. Fotografer wanita dipilih sebagai objek
penelitian karena dianggap unik dan menarik. Hal ini disebabkan wanita seringkali dianggap
marginal dalam hal fotografi, apalagi dengan medan foto yang cukup menantang di alam
terbuka. Foto cerita ini sekaligus akan mengangkat aspek komposisi dengan etnografi dan
fungsi sosialnya.
Proses perwujudan mencakup tahap-tahap penciptaan dan media yang digunakan untuk
mewujudkan karya seni foto cerita yang tentunya membutuhkan bahan, alat, dan teknik.
Prosedur pelaksanaan meliputi persiapan, pemotretan, proses editing, penentuan lay out, dan
pencetakan hasil akhir.
Karya penciptaan ini menampilkan karya-karya yang merupakan serangkaian foto yang
mengangkat cerita kehidupan fotografer wanita di kawasan wisata Cangkringan Gunung
Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui foto-foto yang ditampilkan diharapkan dapat
memberikan sudut pandang bagi masyarakat dalam mengapresiasi sosok fotografer wanita,
melalui ketegaran dan kesabarannya yang luar biasa untuk tetap bertahan hidup dan menambah
gairah pariwisata di zona merah Gunung Merapi melalui profesi mereka sebagai fotografer
amatiran.
KT20201240 | PEN/FT/Wul/f/2018 | Ruang Skripsi | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - BACA DI TEMPAT |
Tidak tersedia versi lain