Tugas Akhir
Busana Kasual Gaya Hanbok Kombinasi Motif Sakura Dan Lurik Sebagai Upaya Penyetaraan Status Sosial
Pemikiran masyarakat modern saat ini masih memandang orang lain dari penampilan luarnya saja. Sebagian orang mau menerima orang lain masuk dalam kelompoknya jika sesuai dengan standar yang ditetapkan. Busana digunakan untuk membedakan diri, tetapi bukan untuk memisahkan diri. Hanbok dipilih sebagai ide gaya busana yang diciptakan yaitu busana kasual karena memiliki tingkatan yang menunjukkan status sosial pemakainya. Hal tersebut selain sebagai kritik terhadap orang yang hanya memandang sebelah mata pada orang lain, juga sebagai upaya penyetaraan status sosial di masyarakat modern ini. Penciptaan busana ini didasarkan atas pendekatan estetika yang membahas dari sudut pandang seni, dan pendekatan ergonomi yang membahas mengenai keamanan, kenyamanan, dan keluwesan dalam berbusana. Busana yang diciptakan melalui metode penciptaan ‘practiced based research’ ini diciptakan oleh Gray. Metode tersebut menonjolkan penelitian atau riset terlebih dahulu sebelum berkarya, dan proses pengerjaannya secara konvensional. Hasil yang dicapai yaitu terciptanya delapan set busana yang didominasi warna cerah dengan warna berbeda. Setiap set terdiri dari dua bagian, yaitu jaket dan busana, baik celana dan atasan maupun gaun. Perpaduan lurik dan batik tulis motif sakura menjadi pengembangan busana yang ditawarkan, selain model busana yang dapat dipakai pada dua sisi, yaitu sisi dalam dan luar.
KT20186363 | KT/Har/b/2018 | Ruang Skripsi | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - BACA DI TEMPAT |
Tidak tersedia versi lain