Tugas Akhir
Perancangan Komik Tentang Perjuangan “Keisha” Menjadi Atlet Tanding Pencak Silat
Hampir sebagian besar negara di belahan dunia memiliki satu budaya (culture) dalam mempertahankan diri. Bela diri atau Seni bela diri (Martial Arts) telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa sebelum manusia mengenal persenjataan dalam memertahankan diri. Zaman sudah berubah dan kini seni bela diri tidak hanya digunakan sebatas memertahankan atau membela diri saja, tapi juga sebagai hiburan dan ajang pekan olahraga tahunan. Pencak Silat menjadi salah satu warisan budaya seni bela diri dari Indonesia dan di dalamnya tidak hanya sekedar bela diri, tetapi juga terdapat aspek olahraga, seni budaya dan juga mental spiritual. Di dalam Pertandingan Pencak Silat menjadi salah satu contoh kelengkapan aspek tersebut dan telah menjadi primadona IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) sejak tahun 1970-an. Diibaratkan sebagai gagang pada senjata Trisula, aspek mental spiritual merupakan aspek penting yang ada dalam Pencak Silat. Meski seseorang memiliki kemampuan bela diri yang baik, bila tidak dibarengi dengan keseimbangan mental yang baik, maka orang itu dapat melakukan tindakan menyimpang dengan kekuatan bela dirinya. Permasalahan tersebut yang kemudian melatar belakangi penulis untuk membuat perancangan komik tentang perjuangan seseorang menjadi seorang atlet tanding Pencak Silat. Di gunakannya media komik sebagai media penyampaian pesan karena media komik tergolong populer terutama bagi kalangan muda, dengan tujuan agar pesan yang disampaikan secara visual dapat tersampaikan pada pembaca. Proses yang dikerjakan campuran secara manual dan digital hingga menghasilkan sebuah komik yang bertujuan mengungkap perjuangan seorang atlet dengan nilai-nilai luhur yang ada dalam Pencak Silat.
KT20186199 | DK/And/p/2018 | Ruang Skripsi | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - BACA DI TEMPAT |
Tidak tersedia versi lain