Tugas Akhir
Strategy City branding Shining Batu sebagai identitas pariwisata Kota Batu
Kota Batu merupakan wilayah yang menjadi tujuan wisata dan peristirahatan sejak era Kerajaan Medang hingga saat ini. Jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan menjadikan Kota Batu sebagai salah satu destinasi tujuan wisata di Jawa Timur. Pada tahun 2013 pemerintah Kota Batu memperkenalkan SHining batu sebagai branding Kota Batu, namun hingga saat ini masih banyak wisatawan dan masyarakat yang masih menganggap Kota Batu merupakan bagian dari Kota Malang atau adanya fenomena overlapping. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab adanya overlapping di Kota Batu dan menganalisa kesesuaian city branding shining Batu dengan identitas Kota Batu. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai proses pengambilan data. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah 6 nara sumber diantaranya dari kelompok pengelola 2 nara sumber sebagai perwakilan dari pemerintah Kota Batu, 3 narasumber sebagai expertise dan 1 nara sumber warga Kota Batu. Wawancara terhadap 10 wisatawan juga dilakukan sebagai data pilot study. Hasil temuannya adalah faktor sejarah adminitratif memiliki peran besar dalam penyebab overlapping di Kota Batu dimana sebelum berdiri menjadi Kota Madya wilayah Batu masih tergabung sebagai wilayah administratif Kabupaten Malang. Strategi yang digunakan berupa promosi dan pengenalan brand shiningBatu kepada wisatawan dan masyrakat Kota Baru. Pada temuan ke dua , city branding Shinning Batu kurang memiliki identitas Kita Batu. Menurut hasil analisa data wawancara dari narasumber dan pylot study terhadap 10 wisatawan menyatakan bahwa pariwisata dan apel lebih mewakili identitas dari Kota Batu. Tagline Kota Wisata Batu sebagai penamaan Kota Batu saat ini justru lebih merepresentasikan identitas dari Kota Batu.
KT20181190 | TES/MTS/Atm/s/2018 | Ruang Skripsi | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - BACA DI TEMPAT |
Tidak tersedia versi lain