Tugas Akhir
Transformasi Tanaman Pace sebagai Motif Batik Pada Busana Crop Top
Tanaman pace memiliki banyak manfaat bagi kesehatan maupun industri kerajinan. Buah pace memiliki serat dan stomata-stomata yang unik. Tanaman pace juga menjadi salah satu terbentuknya nama kota Pacitan yang diberikan oleh Pangeran Mangkubumi ketika perang gerilya. Pacitan yang asal kata dari pace sak pangetan yang artinya tanaman pace berderet sampai ketimur. Bentuk buah pace dan sejarah pemberian nama kota Pacitan inilah menjadi sumber ide dalam penciptaan busana crop top. Busana crop top adalah atasan yang memperlihatkan bagian tubuh khususnya perut dan pinggang. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah studi pustaka dan studi lapangan. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan estetika dan pendekatan teori fungsi, sedangkan metode penciptaan yang digunakan ialah practice based research (praktek berbasis penelitian). Penelitian ini memerlukan metode penelitian yang didalamnya terdapat konteks, observasi dan wawancara. Garis besar pada metode penciptaan ini adalah praktek yang terdapat beberapa
kegiatan yaitu eksplorasi, sketsa, dan hasilnya dapat berupa pameran, instalasi, dan
tulisan. Penelitian berhasil jika praktek yang dilakukan memberikan pengetahuan baru dan melahirkan ide-ide baru dalam proses hingga terciptanya karya-karya. Teknik pewujudan yang diterapkan dalam pembuatan karya ini ialah teknik batik tulis dan payet. Kedua teknik tersebut dapat mewujudkan bentuk tanaman pace kedalam busana crop top. Pembuatan tugas akhir ini telah diciptakan delapan karya busana crop top, dimana setiap busana mempunyai karakteristik bentuk busana dan motif batik yang mentransformasi tanaman pace mulai dari buah, batang dan daun tanaman pace. Karya ini merupakan inovasi baru yang menciptakan busana crop top yang bermotifkan tanaman pace.
Kata kunci : tanaman pace, busana crop top, batik
KT171105410 | KT/Ast/t/2017 | Ruang Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain