Tugas Akhir
Imajinasi Tokoh Bima
Kepopuleran wayang sebenarnya memiliki daya tarik kuat, sehingga sampai sekarang seni wayang mampu bertahan dan disenangi oleh masyarakat, karena di dalam seni pertunjukan wayang terdapat bidang seni lainya, seperti, seni lukis, seni tari, musik/ suara, drama, seni kriya, sastra, dan filsafat. Daya tarik lain dari wayang yang menjadikan wayang tetap mampu bertahan, yaitu wayang memiliki misi sebagai kesenian yang mengandung aspek tuntutan, tatanan, dan tontonnan Dari sekian banyak perkembangan wayang, penulis memilih wayang kulit purwa sebagai pedoman. Wayang purwa mempunyai berbagai tokoh dalam pertunjukannya antara lain, Arjuna, Nakula, Sadewa, Bima, Puntadewa, dan masih banyak lagi yang ada di dalam kisah Mahabharata. Penulis memilih Bima sebagai salah satu tokoh idola dan juga menjadikan dia sebagai sumber inspirasi penulis. Karena sebagian besar kisah yang dimiliki Bima mempunyai makna lebih yang dilihat dari persepsi penulis secara tekstual maupun visual ataupun cerita yang terkait. Salah satu cerita menjadi inspirasi penulis, ialah Dewaruci yang menjadikan penulis menjadi pribadi lebih baik. Bima juga mempunyai keistimewaan, yang diceritakan pada saat ia dilahirkan di dunia dalam bentuk bungkus yang membedakan dari tokoh lainnya. Oleh karena itu, penulis menjadikan tokoh Bima sebagai obyek yang diangkat dalam karya tugas akhir. Penulis kemudian berkeinginan mengembangkan tokoh Bima dalam versi penulis dari segi cerita dan tokoh Bima kemudian divisualisasikan dalam bentuk lain melalui proses tranformasi dan deformasi, serta menambahkan pemahaman penulis yang kemudian disampaikan melalui tokoh Bima sesuai Imajinasi penulis. Cara menampilkan tokoh Bima versi penulis, menggunakan teknik cetak tinggi menggunakan media kanvas sebagai pengganti kertas, dalam menciptakan karya grafis.
Kata kunci: Wayang, Bima, Cerita, Narasi, Imajinasi, Tranformasi, Deformasi, Seni Grafis
SG171006043 | SG/Can/i/2017 | Ruang Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain