Buku Teks

Kepeloporan Ki Wasitodipuro/ Ki Tjakrawasita dan Ki Larassumbogo Dalam Kehidupan Serta Perkembangan Seni Karawitan di Yogyakarta

Situs Tondowongso berada di Kediri dan setelah melalui berbagai tahapan kegiatan penelitian secara arkeologis maka perlu diinformasikan dalam bentuk buku. Buku ini merupakan hasil penelitian arkeologi murni yang ditulis oleh seorang arkeolog yang berkutat menekuni situs-situs yang terdampak letusan gunung berapi. Pada awalnya situs ini merupakan lokasi penggalian tanah yang dipergunakan untuk tanah urug pada tahun 2006 oleh warga Dusun Tondowongso dan Dusun Sumberpetung, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Situs ini merupakan hasil peradaban Kerajaan Kadiri abad XI hingga XIII Masehi. Dari buku ini pembaca dapat mengetahui dinamika sejarah kerajaan di jawa tujuh abad lalu tersebut. Dengan terbitnya buku ini penulis berharap apa yang disampaikan di dalam bab demi bab dapat dipahami dan dimaknai bahwa indonesia memiliki akar peadaban yang dinamis dan hebat, selain itu juga diharapkan agar paparan yang disampaikan dapat menjadi bahan diskusi.

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

927.817 Sum k

Penerbit

Yogyakarta : Dinas Kebudayaan DIY., 2013

Deskripsi Fisik

xi, 167 hlm.: notasi; 24 cm

Bahasa

INDONESIA

ISBN/ISSN

978-602-17268-1-5

Klasifikasi

900.

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Karawitan
tokoh karawitan
kepeloporan

Info Detail Spesifik

Di dalam buku ini dituliskan bahwa dua tokoh seniman karawitan yang dikenal sebagai kreator, motivator, dan dinamisator kehidupan seni karawitan di Yogyakarta pada tengah pertaa abad XX tersebut kebetulan sama-sama berstatus abdi dalem. Ki Tjakrawasita adalah abdi dalem di Pura Pakualaman, dan Ki Larassubogo abdi dalem di Kraton Yogyakarta. Lingkungan sosio-kultur di masing-masing istana di Yogyakarta tersebut bagaimanapun telah mempengaruhi keseniman Ki Tjakrawasita dan Ki Larassumbogo dalam menggeluti dunia seni karawitan Jawa. Posisinya sebagai abdi dalem tidak menjadikan Ki Tjakrawsita dan Ki Larassumbogo terbelenggu daya kreativitasnya. Ketika berada di luar tembok istanalah Ki Tjakrawasita dan Ki Larassumbogo bagai mendapat ruang oase untuk mengemangkan daya kreasi dan inovasinya melalui penciptaan gending-gending kreasi. Buku ini dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi, keteladanan, dan motivator bagi kalangan seniman muda karawitan untuk melanjutkan cita-cita dua tokoh karawitan Yogyakarta terseut dalam mendinamisasi kehidupan dan perkembangan seni karawitan di Yogyakarta.

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar