Tugas Akhir
Analisis Ideologi Kekaryaan Pada Karya Patung Beetle Sphere Ichwan Noor
Penelitian ini merupakan sebuah upaya untuk mengungkap ideologi kekaryaan Ichwan Noor yang tersirat dalam karya Beetle Sphere. Mengingat berbagai prestasi yang telah diraih patung Beetle Sphere, posisi patung ini dapat dikatakan penting dalam dunia seni kontemporer Indonesia. Karya ini ikut serta pada Art fair internasional “ART BASEL” Hongkong dan membawa senimannya sebagai finalis pada nominasi Prudential Eye Award 2015 using Sculpture. Karya ini memperlihatkan bentuk penciptaan baru dalam seni kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (Case Study). Ideologi kekaryaan merupakan sebuah konsep pemikiran yang terbentuk melalui aktivitas aktual dan material mengenai prinsip mencipta yang diyakini seniman dalam mewujudkan karya seninya. Sebagai produk ideologi, Beetle Sphere memperlihatkan keterkaitan karya terhadap pemikiran mendasar senimannya dalam berkarya. Terbentuknya ideologi kekaryaan Ichwan tidak lepas dari adanya pola aktivitas yang ia lakukan setiap harinya dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup (gathering food and building house). Ichwan percaya bahwa kerumitan teknis juga mampu berbicara banyak dan memberi kekuatan tersendiri pada karya seni. Hasil penelitian ini menunjukkan dalam penciptaan Beetle Sphere, Ideologi kekaryaan Ichwan yang mementingkan aspek teknis sangat mempengaruhi konsep dan perwujudan karya tersebut. Ichwan tidak lagi mengikuti tradisi linguistik yang membentuk struktur naratif simbolis dalam karya Beetle Sphere-nya. Melalui perwujudan bentuk bulat yang merupakan bentuk dasar mobil VW Beetle, seniman ini mengontrol persepsi imajinatif pengamat melalui pemanfaatan memori terdekat pengamatnya (memori kolektif) terhadap produk budaya untuk memudahkan proses identifikasi objek kemudian menghadirkannya dalam bentuk dasar/sederhana (bulat). Hal tersebut memberikan efek visual dalam imaji pengamatnya terhadap sebuah kondisi mobil yang telah mengalami berbagai perlakuan untuk mencapai bentuknya yang bulat. Inilah titik dimana Ichwan menempatkan kekuatan teknis dalam menghadirkan bentuk yang mampu mengarahkan pengamat untuk berfikir “bagaimana cara menekuk sebuah mobil VW menjadi bulat?”. Maka hadirlah berbagai persepsi imajinatif pengamat terhadap karya “Beetle Sphere” Ichwan Noor.
SP170501068 | TES/SP/Asw/a/2016 | Ruang Skripsi | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - BACA DI TEMPAT |
Tidak tersedia versi lain