Tugas Akhir
Sekaring Ajurit
Ide untuk merancang tari ini berawal dari hasil pengamatan yang dilakukan di beberapa Perguruan Tinggi non seni di Yogyakarta (unit kegiatan tari), bahwa materi yang diajarkan pada umumnya berbentuk tari tunggal. Dengan demikian perancang beranggapan bahwa memberi pengalaman bagaimana bekerja sama antar penari, menyatukan rasa, menjaga kekompakan / kebersamaan, tidak menonjolkan egoisme masing-masing, sangat diperlukan. Semua itu dipelajari melalui koreografi kelompok.
"Sekaring Ajurit" ditarikan minimal oleh 2 orang penari putri dengan kostum yang sama. Temanya keprajuritan, & properti yang digunakan berupa cundrik & tombak. Iringannya menggunakan gamelan berlaras pelog & gendingnya merupakan penembangan dari bentuk-bentuk gending gaya Surakarta & Yogyakarta. Dalam proses perancangan ini menggunakan metode yang dipaparkan oleh Jacqueline Smith dalam buku "Dance Composition a Practical Guide for Teachers" dengan metode konstruksinya & didukung oleh tulisan Y. Sumandiyo Hadi yang berjdul "Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok".
KT006341 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain