Tugas Akhir
Tabut Subarang tahun 2010 dalam tradisi muharram masyarakat Pariaman di Sumatera Barat
Kajian dalam tulisan ini menggunakan pendekatan ikonografi yang akan diuraikan berdasarkan tiga tahapan seperti yang ditawarkan Erwin Panofsky yaitu pra-ikonografis, ikonografis dan ikonologis. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan analisis deskriptif analitik.
Kehadiran tabut dalam tradisi Muharram tidak terlepas dari proses ritual sebagai rekonstruksi dari peristiwa Harbala. Hal tersebut tidak dipandang sebagai akidah, melainkan sebuah tanggung jawab dari generasi untuk melestarikan warisan leluhur mereka. Tabut yang telah terbentuk sejak tahun 1910 itu telah menjadi ikon budaya masyarakat Pariaman, struktur visualnya memperlihatkan gambaran filosofi "Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah". Makna adat yang tergambar pada fisik tabut terkait dengan sistem pemerintahan secara adat di Pariaman, dan Minagkabau pada umumnya.
KT013552 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain