Tugas Akhir
Fungsi dan makna adegan gara-gara dalam pertunjukan wayang kulit purwa gaya Surakarta
Adegan gara-gara dalam pakeliran wayang kulit urwa tradisi gaya Surakarta biasanya hanya disajikan dalam pekliran yang di dalamnya terdapat adegan satria agung yang sedang bertapa. Dalam hal ini adegan gara-gara difungsikan sebagai pendukung adegan satria bertapa. Sedangkan makna gara-gara adalah suatu simbol kekuatan batin dari satria yang sedang bermeditasi. Namun pada saat sekarang adegan gara-gara disajikan dalam setiap lakon baik yang terdapat adegan satria bertapa atau tidak. PEnyebab terjadinya perubahan fungsi dan makna gara-gara karena adegan ini menampilkan tokokh punakawan yang salah satunya bertugas menghibur tokoh-tokoh yang diikutinya apabila dalam keadaan sedih, punakawan juga sangat luwes untuk menyampaikan pesan tertentu. Di samping itu gara-gara juga merupakan wadah kreativitas dalang berupa sabetan, humor dan gending-gending hasil karya dalang atau penyajian gending-gending di luar Surakarta.
KT006128 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain