Penelitian
Merancang Metode Penulisan Skenario Film untuk Remaja
Penelitian ini bertujuan menyusun panduan praktis penulisan skenario film yang disertai dengan langkah-langkah praktis dan aplikatif. Melalui cara semacam ini diharapkan mampu menumbuhkan minat menulis skenario film dan memberi bekal kemampuan dan teknik penulisan skenario yang baik. Penelitian ini menghasilkan beberapa langkah penting yang harus dilalui pelajat untuk menulis skenario. Pertama, seorang penulis skanario harus memiliki modal dasar yang mencakup kemauan, motivasi menulis, bakat, berpengetahuan luas. Kedua, sumber penulisan skenario dapat diambil dari cerita sehari-hari, folklor, novel dan cerpen, biografi tokoh terkenal, dan pengalaman.
Ketiga, mengolah gagasan dengan cara memperluas dan mempertajam konflik dari gagasan yang telah dipilih, memperkaya fakta, mengembangkan karakteristik tokohnya, dan menciptakan kerumitan persoalan sehingga skenario berbeda dengan peristiwa biasa. Keempat, menyusun peristiwa dalam skenario membutuhkan keterampilan dan teknik tersendiri agar sebuah skenario menjadi film dalam bentuk “tertulis”. Ketujuh, membuat sinopsis yang berisi semua bahan informasi pokok untuk dijadikan film, sehingga melalui sinopsis inilah penulis skenario dapat mengembangkannya menjadi naskah skenario yang lengkap.
Kedelapan, membuat kerangka sekario agar mudah dalam penampaian informasi di sinopsis ke film. Pembuatan kerangka skenario membantu penyusunan struktur dramatik sebuah skenario. Kerangka skenario memuat scene yang ditulis secara garis besar. Kerangka skenario memuat tiga hal penting, yaitu catatan adegan, step outline, dan treatment. Kesembilan, tokoh dalam skenario harus dibuat menarik dan mudah diterima penonton karena karakterisasi tokoh cukup jelas dilihat dan dirasakan penonton. Tokoh-tokoh yang ditampilkan sebaiknya dibatasi tokoh utama dan pembantu utama saja. Untuk kategori film remaja pemula dalam membuat film harus dihindari penggunaan tokoh yang jumlahnya banyak. Tujuannya adalah agar cerita tidak kehilangan fokus.
Kesepuluh, menetukan format skenario yang mencakup pemberian nomor sequence, keterangan tempat dan waktu, deskripsi tokoh, nama tokoh, dialog, dan petunjuk teknis terkait dengan kamera. Skenario memiliki format tersendiri yang memiliki beberapa aspek, seperti keterangan tempat dan waktu, deskripsi peristiwa, dan petunjuk-petunjuk yang terkait dengan persoalan eksekusi. Kesebelas, Seorang penulis skenario harus menguasai pengetahuan teknik pengambilan gambar. Teknik pengambilan gambar terkait dengan teknik kamera. seorang penulis skenario harus menguasai pengetahuan teknik pengambilan gambar yang meliputi jarak kamera (camera distance), angle kamera, dan gerak kamera.
PTV14080743 | PEN/TV/Nur/m/2013 | Ruang Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain