Penelitian
Peran Kraton Kesultanan Yogyakarta dalam Pengembangan Musik Barat di Yogyakarta
Dapat diungkapkan bahwa musik Barat di kraton melalui dua arus yaitu: pertama masuk secara akulturasi tidak menyatu yang berarti musik Barat digabungkan dengan instrument gamelan untuk mengiringi tarian, hanya berfungsi sebagai pembuka tarian dan juga digunakan dalam music prajurit. Kedua adalah masuk secara utuh yakni musik barat diambil secara penuh baik dalam tangga nada maupun instrumennya. Korps musik merupakan kelompok music yang mengambil secara penuh music barat. Instumennya terdiri dari biola, contra bass, trompret, trombone, flute, clarinet, saxophone dan lain sebagainya. Karya music yang dimainkan adalah music barat .
Diperkirakan korps music keratin hadir pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VIII (1921-1939), digunakan untuk menyamput Gubernur Jendral Hindia Belanda ke Kraton. Akan tetap korps music ini tidak dapat bertahan lama karena factor ekonomi dan politik. Akibatnya banyak muncul kelompok-kelompok kecil di luar Kraton dan salahs satunya adalah Orkes Radio Yogyakarta.
Kondisi musik barat saat ini sangat membanggakan karena banyak bermunculan kelompok-kelompok musik seperti orchestra. Sebagian pemain orchestra tersebut merupakan mahasiswa ISI Yogyakarta. Pertunjukkan tidak hanya di Yogyakarta tetapi juga di seluruh Indonesia.
PMS14070701 | PEN/MS/Kae/p/2013 | Ruang Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain