Buku Teks
Memoar Oei Tjoe Tat pembantu presiden Soekarno
Tanggapan K.H Abdurachman Wahid dalam buku ini kebutuhan untuk belajar dari para idealis itu menjadi lebih nyata terasa bagi kita saat ini, karena kitapun juga belum mampu merumuskan parameter idealisme kolektif kita sebagai bangsa hingga sekarang. Idealisme formal dalam bentuk butir-butir P4 ternyata tidak mampu mengatasi kemunafikan kita, paling tidak di kalangan elite masyarakat kita secara keseluruhan, terhadap Pancasila sebagai pandangan hidup bersama. Keperluan merumuskan idealisme (ideasi) seperti itulah yang membuat pengalaman hidup para idealis seperti Oei Tjoe Tat menjadi keharusan untuk dipelajari.
Tidak tersedia versi lain