Tugas Akhir
Tubuh perempuan sebagai ide penciptaan seni lukis
Manusia diciptakan terdiri atas dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan, yang dalam persepsi sosial melahirkan berbagai permasalahan mengenai status, peran, dan posisi masing-masing. Persepsi tersebut juga membentuk konstruksi sosial yang seringkali membatasi perempuan, seperti kurangnya kepercayaan diri, tekanan sosial, dan diskriminasi. Dalam budaya patriarki, perempuan kerap diposisikan sebagai individu yang hanya berperan di ranah domestik atau urusan rumah tangga. Dalam konteks kehidupan tradisional, istilah seperti "dapur, kasur, sumur" dalam budaya Sunda dan "manak, masak, macak" dalam budaya Jawa semakin mempertegas stereotip ini. Permasalahan perempuan dalam masyarakat meliputi diskriminasi gender, yang eksesnya berupa pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan terbatasnya akses terhadap pendidikan serta pekerjaan. Budaya patriarki yang kuat di Indonesia membatasi perempuan dari partisipasi di ruang publik dan pengakuan sosial. Sebagai respons terhadap isu tersebut, seni lukis menjadi media yang efektif untuk menyuarakan kegelisahan perempuan. Melalui pendekatan visual, seni menciptakan ruang refleksi sekaligus edukasi, mendorong masyarakat untuk memahami dan menginspirasi dalam hal mengantisipasi terjadinya ketidakadilan gender. Karya seni lukis Tugas Akhir bertujuan mengungkap permasalahan perempuan dan meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya kesetaraan peran gender.
Tidak tersedia versi lain