Tugas Akhir
Representasi kecantikan Inggit Ganarsih dalam motif batik pada busana semi formal
Kecantikan merupakan hal yang identik dengan keindahan rupa dimiliki wanita. Namun, standar kecantikan yang berlaku di masyarakat membuat mereka berlomba-lomba merubahnya tidak menjadi diri sendiri. Padahal cantik tidak hanya dari rupanya saja, tetapi juga dari dalam hatinya. Inggit Garnasih merupakan sosok yang dapat menjadi perwakilan kecantikan wanita Indonesia. Inggit Garnasih merupakan wanita yang menjaga kecantikan rupa dan hatinya. Inggit Garnasih pandai dalam membuat ramuan rempah-rempah untuk merawat tubuhnya, serta selalu mengupayakan diri untuk selalu bermanfaat bagi sekitarnya. Metode pendekatan yang digunakan adalah teori estetika menurut A.A.M. Djelantik dan teori ergonomi menurut Geot Poespo. Dalam penciptaan karya ini juga menggunakan metode penciptaan menurut S.P. Goestami. Yaitu tiga tahap enam langkah yang terdiri dari eksplorasi, perancangan, dan pewujudan. Pada proses pembuatan karya ini menggunakan batik kontemporer dengan teknik batik tulis, cracking parafin, dan pewarnaan celup napthol. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penciptaan karya ini dimulai dari pembuatan pola, pemotongan kain, pemindahan motif pada kain, pembatikan, pewarnaan, perebusan kain batik, penjaitan, hingga finishing. Karya yang dihasilkan pada tugas akhir ini berupa enam busana semi formal dengan warna yang seragam yaitu coklat dan oren. Setiap karya memiliki motif batik utama wajah Inggit Garnasih yang berbeda-beda dengan motif pendukung yang sama.
Tidak tersedia versi lain