Tugas Akhir
Edukasi budi pekerti melalui film animasi 2D : Unggah-Ungguh" dengan gaya komedi slapstick
Kesadaran akan pentingnya nilai unggah-ungguh pada remaja sekarang dalam bertingkah laku kepada orang lain khususnya kepada yg lebih tua hari ini semakin berkurang, hal ini ditakutkan dapat menjadi penurunan moral jika terus dibiarkan. Perlu adanya sarana sebagai media untuk mengkampanyekan nilai unggah-ungguh” yaitu menggunakan animasi 2D sebagai media edukasi dengan gaya komedi slapstick pada penceritaannya. Metode yang digunakan adalah metode penciptaan kreatif Graham Wallas yaitu terdapat empat tahapan, pertama tahap persiapan dengan melakukan pengamatan terhadap dugaan yang terjadi dengan fakta lapangan, tahap kedua inkubasi yaitu Mengumpulkan data studi literasi mengenai komedi slapstick dan Animasi sebagai media edukasi dan menghasilkan target audience, media edukasi berupa animasi 2D, premis, logline dan sinopsis., tahap ketigai luminasi yaitu Menghasilkan skenario dengan menerapkan struktur dan teknik komedi slapstick dan menghasilkan konsep desain karakter dan tahap keempat verifikasi yaitu Mewujudkan skenario dalam bentuk animatic storyboard dengan unsur komedi slapstick yang selanjutnya dievaluasi apakah penempatan dan penggunaan komedi slapstick pada plot cerita sudah sesuai dengan target audience atau belum. Penyusunan dan pembuatan karya Tugas Akhir ini menggunakan dua landasan teori, pertama yaitu komedi slapstick dari buku Comedy Slapstick and Comic Performance: Comic and Pain oleh Louise Peacock, karena isi buku yang cukup lengkap mengulas tentang komedi slapstick dari pengertian, asal mula, unsur, teknik dan dinamikanya. Kedua 12 Prinsip Animasi diambil dari buku “The Illusion of Life Disney Animation” yang pertama kali diperkenalkan oleh animator dari Walt Disney Studios, yaitu Frank Thomas dan Ollie Johnston.. Hasil yang didapat yaitu berupa animatic storyboard dengan menerapkan unsur komedi slapstick pada penceritaannya yang selanjutnya akan dikembangkang dalam bentuk film animasi. Animasi sebagai media edukasi dan menggunakan komedi slapstick pada penceritaannya cukup efektif dalam menyampaikan nilai unggah-ungguh kepada target audience.
Tidak tersedia versi lain