Tugas Akhir
Implementasi sinematografi untuk menguatkan ekspresi wajah dalam visualisasi animasi film pendek 3-dimensi Sebuah Mimpi
Implementasi sinematografi berperan penting untuk memperkuat ekspresi wajah. Khususnya dalam visualisasi film animasi 3-dimensi "Sebuah Mimpi". Ekspresi wajah menjadi elemen kunci dalam menyampaikan emosi dan membangun hubungan emosional dengan audiens. Kurangnya ekspresi wajah yang kuat dapat melemahkan pemahaman cerita dan daya tarik visual. Teknik sinematografi, seperti angle kamera, komposisi frame, pencahayaan, dan pergerakan kamera, mampu menciptakan visualisasi emosi yang lebih hidup dan mendalam. Proses produksi karya ini mencakup tahapan produksi, termasuk skenario, storyboard, blocking kamera, animation, hingga rendering. Penerapan teknik seperti Dutch angles, close-up shots, dan shallow focus memberikan kedalaman visual dan emosional pada karakter. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa sinematografi yang tepat dapat meningkatkan hubungan emosional dengan audiens, memperkuat alur cerita, dan memberikan pengalaman visual yang imersif. Pengembangan selanjutnya, dianjurkan mempelajari hal baru seperti teknologi motion capture untuk mendeteksi kontraksi otot-otot wajah lebih banyak.
Tidak tersedia versi lain