Tugas Akhir
Performativitas pemain kendang perempuan dalam Kesenian Ebeg di Banyumas Jawa Tengah
Penelitian ini mengkaji transformasi gender dalam kesenian Ebeg Banyumas melalui fenomena kehadiran Firda Apriani sebagai pemain kendang perempuan. Secara historis, kesenian Ebeg yang dikenal dengan unsur mistis dan penggunaan kuda kepang telah lama menampilkan segregasi peran berbasis gender. Melalui pendekatan analisis kritis, penelitian ini mengungkap bagaimana masuknya pemain kendang perempuan tidak hanya menantang norma tradisional, tetapi juga mencerminkan pergeseran dinamika sosial-budaya dalam masyarakat Banyumas. Studi ini menunjukkan bahwa keberhasilan Firda dalam memainkan kendang jaipong dan kendang ciblon Banyumasan tidak semata-mata didasarkan pada kemampuan teknisnya, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti latar belakang keluarga seniman dan penampilan fisik. Fenomena ini menghadirkan pertanyaan kritis tentang standar ganda dalam penilaian performativitas perempuan di ruang publik tradisional. Meskipun kehadirannya dianggap sebagai terobosan progresif, penelitian ini juga menggarisbawahi bagaimana eksploitasi media sosial dan aspek visual dapat menguatkan stereotip gender yang ada, sekaligus membuka diskusi tentang autentisitas dan modernisasi dalam pelestarian seni tradisional.
Tidak tersedia versi lain