Buku Teks
The Paradox of the Actor: Reflexions Sur Le Paradoxe
Denis Diderot, dalam The Paradox of the Actor, berpendapat bahwa seorang aktor hebat seharusnya tidak terlalu peka atau sensitif terhadap emosi yang ia tampilkan di atas panggung. Menurutnya, "sensitivitas yang berlebihan justru membuat aktor menjadi buruk, sementara kurangnya sensitivitas adalah kualitas utama dalam seni peran."
Diderot mendukung pandangannya dengan enam argumen, di antaranya:
Emosi tidak bisa diulang secara sengaja, karena kekuatannya akan cepat habis.
Masa keemasan seorang aktor bukanlah di usia muda, ketika emosinya masih menggebu-gebu, tetapi di usia yang lebih matang, ketika ia telah berpengalaman dan mampu mengendalikan perasaannya dengan kepala dingin.
Ada banyak bukti bahwa perasaan asli seorang aktor sering kali berbeda dari emosi yang ia tampilkan di atas panggung.
Argumen terkuatnya adalah bahwa seseorang tidak bisa melakukan dua hal sekaligus.
Seorang aktor harus memperhatikan penampilannya, mengatur efek dramatis, gerakan, dan ekspresinya agar sesuai dengan perannya. Ia harus tetap fokus pada adegan dan mengingat dialognya. Semua pekerjaan teknis ini tidak sejalan dengan perasaan yang benar-benar tulus. Jika seseorang benar-benar dilanda kesedihan mendalam, ia mungkin akan duduk terpuruk seperti yang dilakukan aktor di panggung, tetapi ia tidak akan memikirkan bagaimana cara jatuh yang terlihat indah atau dramatis—sebaliknya, ia akan sepenuhnya larut dalam kesedihannya.
Tidak tersedia versi lain