Tugas Akhir
Membentuk Keberpihakan Karakter Melalui Penerapan Warna Komplementer Pada Tata Busana Dalam Film Fiksi “Geger Perikoloso”
Karya seni tugas akhir berjudul Membentuk Keberpihakan Karakter Melalui Penerapan Warna Komplementer Pada Tata Busana Dalam Film FIksi “Geger Perikoloso” bercerita tentang Koesno, seorang remaja laki-laki yang memiliki gairah menari bertemu dengan anggota Lekra di desanya dan menerima Koesno dengan baik, namun ditentang oleh Bapak Koesno yang merupakan calon Lurah sayap kanan. Bapak juga berpendapat menari hanya untuk perempuan. Film “Geger Perikoloso” menggunakan warna komplementer pada Tata busana untuk menunjukkan keberpihakan karakter. Tata busana adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang digunakan setiap hari oleh seseorang. Tata busana dapat berkontribusi dalam menyempurnakan tampilan tokoh meliputi status sosial, pemikiran, kepercayaan, ideologi, dan lain lain. Film “Geger Perikoloso” memiliki 7 karakter dengan 3 kelompok keberpihakan yang berbeda yaitu golongan kiri, Partai Islam, dan aparat negara. Golongan kiri diantaranya Marti, Dimas, dan Putri, Partai Islam diantaranya Bapak dan Ibu Koesno, Aparat Negara diantaranya Lurah dan Tentara, sedangkan Koesno tokoh utama menjadi karakter yang dinamis. Warna komplementer yang diterapkan pada kostum merupakan medium yang bisa membantu mengantar penonton masuk ke situasi masa lalu dan menunjukkan masing-masing karakter berasal dari kelas sosial mana dan berpihak kepada siapa
Tidak tersedia versi lain