Tugas Akhir
"Ratok Si Anak Pisang" Komposisi Musik Dengan Format Ansambel Campuran Berdasarkan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka
“Ratok Si Anak Pisang” merupakan komposisi musik program naratif dengan format ansambel campuran yang diciptakan berdasarkan novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka. Novel ini memiliki unsur tradisional yang kuat yang ditandai dengan latar belakang tokoh dengan menceritakan tentang kisah cinta tokoh Zainuddin yang dipengaruhi oleh aturan adat Minangkabau. Komposisi musik “Ratok Si Anak Pisang” mengutamakan instrumen musik tiup tradisional Minangkabau, yaitu bansi, saluang, dan sampelong yang cenderung menggunakan teknik salisiah angok atau circular breathing dalam penciptaan suasana yang sesuai dengan alur cerita dalam novel tersebut. Proses penciptaan komposisi musik ini melalui beberapa tahapan yaitu observasi terhadap novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka, observasi terhadap adat Minangkabau, observasi terhadap instrumen musik tiup Minangkabau, perumusan ide penciptaan, penentuan judul, pemilihan, dan eksplorasi instrumen musik yang digunakan, serta penulisan notasi musik. Komposisi musik ini terdiri dari empat bagian, yaitu bagian pertama “Salingka Nagari” menceritakan tentang kedatangan tokoh Zainuddin di Batipuh, Sumatra Barat, bagian kedua “Rantau Batuah” menceritakan tentang tokoh Zainuddin yang merantau menuju Batavia, bagian ketiga “Alek Nan Gadang” menceritakan tentang tokoh Zainuddin yang mengadakan pesta di Surabaya, dan bagian keempat “Lauik Sati” menceritakan tentang keadaan darurat di kapal Van Der Wijck. Untuk memperkuat nuansa Minangkabau dalam komposisi ini, penulis menggunakan unsur-unsur idiom musik Minangkabau yang diutamakan pada instrumen musik tiupnya yang mengandung unsur melodi, ritme dan pola, serta ornamentasi yang khas.
Tidak tersedia versi lain