Buku Teks
Kebebasan Perempuan Pemain Calempong
Setiap perempuan Minangkabau selalu diawasi. Terutama karena mereka dilarang bermain di luar rumah dan bergaul secara terbuka, terutama dengan orang asing. Jika ini dilanggar, Mamak (Paman) akan mengingatkan dan kadang-kadang memberikan hukuman secara adat. Perempuan memiliki peran strategis dalam struktur sosial kemasyarakatan Adat Minangkabau, dan mereka bahkan dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan garis keturunan dan ranji dalam keluarga inti dan keluarga besar. Perempuan dianggap sebagai limpapeh rumah gadang, atau soko guru, dan bertanggung jawab untuk mewarisi harta pusaka dan keturunan mereka.
Secara adat, posisi itu diberikan kepada laki-laki dari keturunan ibu yang disebut mamak, atau paman, untuk mengatur hubungan antarsesama dalam dan di luar wilayah. Laki-laki ini ditugaskan untuk menjaga kelangsungan adat di seluruh masyarakat, mulai dari hal-hal kecil hingga besar. Perempuan memainkan calempong, yang memainkan musik tradisional Nagari Unggan. Ketika pemain memainkan permainan musik tradisional, wanita tidak membutuhkan tenaga ekstra untuk membawanya. Posisi laki-laki berfungsi sebagai petugas dan pengawas permainan. Mereka juga membantu mempersiapkan alat yang akan digunakan pemain untuk memainkan calempong dan menyimpannya. Dengan kata lain, kebebasan perempuan Unggan bermain calempong dari perspektif positif maupun negatif. Dalam hal ini, kebebasan rimpang adalah yang paling penting.
Tidak tersedia versi lain