Tugas Akhir
Transgresi dan potret hasrat dalam erotika
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan wacana baru erotisme berdasarkan pengalaman fantasi seksual sebagai upaya menemukan “makna diri” melalui praktik penciptaan karya seni. Selama ini konsep erotisme masih banyak di salah pahami sebagai hal tabu yang secara sempit dimaknai sebagai refleksi seksualitas melalui karya seni, sehingga menimbulkan kesan negatif dan seolah bertentangan dengan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Padahal erotisme memuat esensi besar sebagai konsep yang mampu membawa paradigma seksualitas di tataran yang berbeda. Perspektif psikoanalisis, teori Empat Wacana, Graph of Desire, serta teori Transgresi George Bataille digunakan untuk mendukung pembentukan sintesis atas konsep baru erotisme sebagai perwujudan hasrat dalam fantasi. Hal ini terkait dengan upaya penguatan akan perseptualisasi diri pada sensasi ketakutan terhadap kekejaman sebagai akibat dari asosiasi yang kuat dengan perilaku transgresif serta kerinduan terhadap pemenuhan rasa kehilangan. Sebagai alat dalam mewujudkan penelitian diatas, digunakan Metode Practice -led Research (PLR) yakni penelitian yang didorong oleh praktik penciptaan seni, merupakan cara untuk melakukan merepresentasikan sensasi pengalaman sublum dan mengevaluasinya secara sistematis sebagai serangkaian proses penciptaan karya seni. Dengan demikian, proses penciptaan karya dilakukan secara bertahap dan ulang alik secara bersamaan. Hasil penelitian ini berupa karya seni instalasi, lenticular, videografi, serta ilustrasi-augmanted reality sebagai medium representasi sensasi pengalaman erotisme (fantasi seksual). Berdasarkan studi yang dilakukan, disimpulkan tiga hal penting sebagai temuan penelitian: pertama, erotika dapat digunakan sebagai medium untuk merepresentasikan sensasi pengalaman erotis; kedua, metode penciptaan Erotika Fantasiana melibatkan pengalaman fantasi seksual sebagai objek material utama; ketiga, fantasi seksual yang sarat akan konsep transgresi, penghayatan rasa sakit, dan upaya pemulihan loss harga diri melalui pemenuhan objek hasrat menjadi unsur penting dalam konsep Erotika Fantasiana.
Tidak tersedia versi lain