Tugas Akhir
Unsur-unsur kesenian Bantengan di Mojokerto dalam busana artwear
Karya tugas akhir ini berawal dari pengalaman penulis yang secara tidak sengaja melihat arak-arakan Bantengan melewati rumah kerabat penulis, pengalaman ini kemudian mengisnpirasi penulis untuk mengambil sumber ide dari kesenian Bantengan. Kesenian Bantengan merupakan seni pertunjukan yang menggabungkan sendratari, musik, dan mantra. Unsur-unsur tersebut menginspirasi penciptaan motif batik dalam busana artwear, dengan topeng kepala banteng sebagai motif utama dan alat musik jidor serta pecut sakti disusun menjadi ornamen baru. Busana ini dirancang dalam gaya artwear, memungkinkan penulis mengekspresikan ide Kesenian Bantengan secara kreatif. Busana artwear ini menggabungkan motif batik dari unsur-unsur kesenian Bantengan untuk menciptakan sentuhan yang khas. Metode penciptaan yang digunakan dalam karya ini adalah Practice Based Reasearch. Teknik yang digunakan meliputi batik tulis lorod, cap batik, jahit, pola sistem praktis, dan beberapa teknik drapperi dalam pembuatan busana artwear. Tahapan pengerjaan dimulai dari perancangan desain busana dan batik, pembuatan pola busana, pemindahan pola busana ke kain, pemindahan motif batik ke kain, membatik, pewarnaan, fiksasi warna, proses lorod, menjahit, dan finishing karya. Tugas akhir ini menghasilkan enam karya busana artwear dengan nuansa warna hitam dan putih. Setiap karya memiliki judul yang berbeda, diambil dari kamus Sansekerta yang melambangkan sifat dan suasana dalam kesenian Bantengan. Karya busana artwear ini dibuat untuk wanita dewasa dengan ukuran standar M menurut Soekarno dengan pola praktis.
Tidak tersedia versi lain