Tugas Akhir
Fungsi Tari Gunungsari Kalibagoran di masyarakat Desa Kalibagor Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas
Karya tulis ini mendeskripsikan secara sistematis dan faktual dari fungsi tari Gunungsari Kalibagoran di masyarakat Desa Kalibagor, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Tari Gunungsari Kalibagoran adalah tari tradisional tunggal putri gaya banyumasan. Tari tersebut sampai sekarang masih eksis di masyarakat Kalibagor, Banyumas. Hal ini menunjukan bahwa tari tersebut fungsional, karena apabila tidak memiliki fungsi maka elemen kebudayaan tersebut akan hilang. Permasalahan fungsi tari dalam masyarakat menarik untuk dikaji karena seni tari sebagai kesenian rakyat merupakan salah satu aktivitas budaya. Penelitian terkait fungsi tari ini mencakup tiga elemen atau materi pokok yakni objek tari Gunungsari Kalibagoran, masyarakat Kalibagor, dan teori fungsi. Permasalahan fungsi diselesaikan dengan teori Robert K. Merton yang menyatakan fungsi ke dalam dua kategori yaitu fungsi manifest yakni akibat atau konsekuensi positif yang tampak dan fungsi latent yakni akibat atau konsekuensi positif yang tersembunyi. Fungsi latent walaupun tersembunyi namun terus mengikuti dan suatu saat dapat muncul dan menjadi penjaga keutuhan dalam suatu masyarakat. Merton tidak menyebutkan secara spesifik fungsi tari, maka dalam penelitian ini teori fungsi Merton dibantu oleh konsep milik Kraus untuk memudahkan kategorisasi fungsi tari dan Kraus menyatakan fungsi tari ke dalam sepuluh kelompok. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa fungsi manifest dalam tari Gunungsari Kalibagoran ialah bentuk tari Gunungsari Kalibagoran, berfungsi sebagai hiburan, dan berfungsi sebagai pekerjaan. Fungsi latent atau fungsi yang tersembunyi dalam tari tersebut yakni fungsi konseptual ( nilai sosial, nilai historis, nilai kesuburan, dan nilai estetis ), fungsi kontinyuitas atau keberlangsungan tari, fungsi pemelihara sistem kelas sosial, serta fungsi penguat identitas bagi masyarakat Banyumas.
Tidak tersedia versi lain