Penelitian
Tingkat kecemasan performa aktor teater pada aktor anak di Yogyakarta
Kecemasan performa aktor teater dapat mengganggu performa seorang aktor dalam menampilkan kemampuan terbaiknya, dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental aktor, serta mempengaruhi minat pada bidang seni pertunjukan pada khususnya. Penelitian tentang kecemasan performa pada aktor anak sangat penting dilakukan karena pengalaman pentas di usia dini akan memengaruhi minat pada bidang seni peran di kemudian hari. Pengalaman kecemasan performa aktor anak sayangnya belum pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian ini secara spesifik hendak mengukur tingkat kecemasan performa yang dialami oleh anak-anak ketika melakukan pentas teater. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan psikometri yang akan memberikan deskripsi tingkat kecemasan performa aktor anak berdasarkan jenis kelamin dan lama waktu latihan keaktoran. Tingkat kecemasan diukur dengan skala kecemasan performa aktor teater yang telah dikembangkan sendiri oleh peneliti. Penelitian ini melibatkan subjek dari teater anak dari komunitas Art for Children Taman Budaya Yogyakarta dan teater sekolah SMK Negeri 2 Depok Sleman, Yogyakarta dengan rentang usia antara 5 – 18 tahun (n = 77). Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata kecemasan performa aktor pada anak laki-laki dengan anak perempuan (p > 0,05), tidak terdapat perbedaan rerata kecemasan berdasarkan kategori lama latihan (p > 0,05). Penelitian ini juga menemukan bahwa dari seluruh responden, terdapat 14 anak yang mengalami kecemasan performa rendah (18%), 51 anak yang mengalami kecemasan performa sedang (66%), dan 12 anak yang mengalami kecemasan performa tinggi (15%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dan pertimbangan bagi para guru dan pelatih keaktoran dalam pengembangan materi dan metode latihan keaktoran bagi anak.
Tidak tersedia versi lain