Tugas Akhir
Komodifikasi kreatif: "Tukang Tabuh" dalam gambang kromong kontemporer
Komunitas Tukang Tabuh melakukan komodifikasi dan negosiasi budaya terhadap kesenian tradisional Gambang Kromong di Jakarta agar tetap eksis dan diminati di era modern. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan bagaimana komodifikasi dan industri mempengaruhi keberadaan Tukang Tabuh sebagai kesenian Gambang Kromong kontemporer di Jakarta serta mendeskripsikan proses kreatif grup Tukang Tabuh dalam memproduksi musik Gambang Kromong untuk memenuhi selera pasar. Permasalahan yang dihadapi adalah kelangsungan musik tradisional Gambang Kromong di tengah perkembangan zaman dan tuntutan pasar. Banyak kelompok Gambang Kromong menghadapi kesulitan mencari penerus dan kurang diminati generasi muda. Selain itu, publik menginginkan sajian musik yang lebih dinamis dengan menggabungkan unsur tradisional dan konsep musik modern. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis isi dan analisis wacana kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tukang Tabuh melakukan komodifikasi dengan menyesuaikan garapan musik Gambang Kromong sesuai permintaan pasar, seperti mengaransemen lagu "Jali-Jali" dengan sentuhan modern. Mereka juga melakukan resistensi dengan melestarikan tradisi Gambang Kromong dan negosiasi budaya dengan memadukan unsur tradisional dan modern. Dalam memproduksi musik, Tukang Tabuh menggunakan proses rekaman digital, improvisasi pemain senior, dan melibatkan pemain junior. Distribusi musik dilakukan melalui pertunjukan langsung, YouTube, Spotify, dan platform digital lainnya untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Tidak tersedia versi lain