Penelitian
Penciptaan film tari “perjalanan” dengan menggunakan plot linear dalam pengisahan cerita
Kehilangan merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan bagi siapapun, terlebih kehilangan sosok terdekat yang dicintai. Perasaan kosong dan sepi selalu hadir dan harus dihadapi setiap waktu. Bayangan seseorang yang telah pergi tersebut akan selalu hadir mengisi ruang dan waktu sampaisaat yang tidak bisa ditentukan. Kehilangan dapat direpresentasikan melaluiberbagai cara penyampaian dan salah satunya melalui tarian. Penceritaan film tari dengan plot yang linear ini, akan membawa penonton pada kisah perjalanan. Tari merupakan salah satu ungkapan dan ekspresi jiwa. Gerak-gerak yang mengalir merupakan representasi dari suasana hati dan pikiran pembuatnya. Tari yang semula merupakan seni pertunjukan yang dinikmatisecara khusus di ruang dan waktu tertentu, pada saat ini dapat pula di”pertunjukkan” dengan media yang lain, yaitu Film. Dengan media Film,tari menjadi lebih luas jangkauan distribusinya, bisa dibawa kemanapun dan dimanapun dalam waktu yang singkat dan biaya yang lebih ekonomis (baikproduksi maupun distribusi), bisa ditonton oleh siapapun dimanapun dan kapanpun secara berulang. Kemudian proses “restage” tari pun dimulai dimana tari masuk ke dalam tubuh layar dalam budaya popular, seperti film.This collection aims to position the field of critical dance studies alongside film and media analysis in order to enrich, enliven, and further theorize therole that dance and screen bodies play in popular culture.
Tidak tersedia versi lain