Tugas Akhir
Hubungan Tata Ruang Rumah Adat Bubungan Lima dengan Kebudayaan Suku Melayu Bengkulu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana suku Melayu Bengkulu membentuk dan menyusun tata ruang pada tempat tinggalnya yaitu rumah adat bubungan lima. Rumah adat bubungan lima seharusnya tidak hanya dipandang sebagai wujud fisik dari kebudayaan Melayu Bengkulu, karena didalam pembentukanya terdapat metode atau aturan tertentu berdasarkan pola aktivitas atau perilaku dari suatu sistem ide/gagasan kebudayaan Melayu Bengkulu yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan antropologi arsitektur. Objek-objek penelitian diperoleh dari populasi yang dipilih menggunakan teknik non-probability sampling. Data penelitian diperoleh melalui tiga metode, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian akan dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini menunjukan bahwa aspek bentuk, fungsi, dan makna merupakan aspek-aspek yang saling mempengaruhi dan berhubungan dalam pembentukan tata ruang pada rumah adat bubungan lima. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi dengan kebudayaan Melayu Bengkulu sebagai penggeraknya. Kebudayaan Melayu Bengkulu memiliki peran dari setiap proses pembentukan tata ruang rumah adat bubungan lima mulai dari bentuk ruangan tunggal hingga menjadi bentuk yang lebih kompleks.
Tidak tersedia versi lain