Penelitian
Bhumi Mata: ekspresi persembahan dalam bentuk karya tari virtual
Penelitian berjudul “Bhumi Mata: Ekspresi Persembahan dalam Bentuk Karya Tari Virtual” bertujuan untuk mendapatkan solusi terkait masalah penciptaan dan perancangan karya tari pada masa pandemi. Bhumi Mata merupakan karya eksperimental, sebagai alternatif pertunjukan virtual yang divisualisasikan dalam bentuk tari kelompok dengan melibatkan tiga orang penari. Karya ini mengolah dan memadukan elemen-elemen keindahan seperti: gerak, musik, properti tari, tata rias dan busana, serta area pentas. Motivasi penciptaan karya tari Bhumi Mata adalah sebagai wujud ungkapan persembahan, doa kepada alam semesta, menyampaikan rasa penghormatan kepada alam semesta sebagai Ibu Pertiwi, tempat semua makhluk hidup mengembangkan kehidupan dan penghidupannya. Sesungguhnya, terminologi „bhumi’ bukan saja menunjuk pada tanah dan air dalam artian yang sempit, tetapi juga mengandung pengertian yang lebih luas yaitu alam semesta atau bhuwana agung. Dalam situasi sekarang ini, situasi pandemi, situasi bumi yang „sedang sakit‟, karya ini merupakan ekspresi kreativitas untuk terus berkarya, beradaptasi dengan segala situasi, dan senantiasa berdoa agar bumi segera pulih kembali. Penciptaan karya tari ini mengajak umat manusia untuk meningkatkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan, kepada sesama, dan kepada alam semesta, karena karunia-Nya kita masih diberi kesehatan dan kesejahteraan di muka bumi ini. Karya ini merupakan implementasi konsep tri hita karana, ajaran falsafah Hindu sebagai tuntunan menemukan kebahagiaan, keharmonisan, dan penyelarasan hidup manusia. Metode yang digunakan dalam proses penggarapan karya tari ini adalah Panca Sthiti Ngawi Sani yang meliputi ngawirasa, ngawacak, ngarencana, ngawangun, dan ngebah, serta menggunakan metode kolaborasi tari dengan kamera video. Pola penggarapan karya dibangun oleh tiga struktur pokok yaitu bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal, suasana tenang dan hening, pada bagian ini merupakan penyerapan energi positif dari alam semesta. Bagian tengah, bagian pergolakan alam semesta, suasana gemuruh yang divisualisasikan melalui gerak dinamis, stakato, hentakan, dan meluas. Bagian akhir, kembali pada suasana tenang yang merupakan simbol doa, sembah kepada alam semesta berharap alam kembali sehat seperti sedia kala. Luaran dari penelitian penciptaan ini adalah luaran wajib berupa artikel yang dimuat dalam jurnal Joged: Jurnal Seni Tari dan Kekayaan Intelektual (KI), serta luaran tambahan berupa karya tari diberi judul Bhumi Mata.
Tidak tersedia versi lain