Tugas Akhir
Dendang dalam Prosesi Malam Bainai oleh Sanggar Sarai Sarumpun di Kota Padang Sumatera Barat
Dendang dalam prosesi malam bainai merupakan bentuk inovasi dari musik tradisional Minangkabau yang dikolaborasikan dengan alat musik modern. Bentuk kemasan seperti inilah yang menjadi daya tarik bagi masyarakat, untuk mengadakan prosesi malam bainai yang dikemas oleh Sanggar Sarai Sarumpun. Sanggar Sarai Sarumpun menyajikan dendang-dendang dalam prosesi malam bainai, yang diiringi oleh alat musik talempong, bansi, keyboard, bass, dan drum. Dendang�dendang tersebut tidak dihadirkan sebagai hiburan, melainkan sebagai bagian dari prosesi malam bainai yang dinyanyikan selama prosesi berlangsung. Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah yang dibahas yaitu, bagaimana estetika dendang dan bagaimana fungsi dendang dalam prosesi malam bainai. Teori yang penulis gunakan dalam membedah rumusan masalah tersebut yaitu, teori dari A. A. M. Djelantik dan teori dari Alan P. Merriam. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, estetika dendang dalam prosesi malam bainai dibentuk oleh banyak unsur musikal, seperti tempo yang bervariasi, lirik yang berupa pantun, penggunaan terknik garinyiak, bentuk lagu satu bagian dan tiga bagian, serta musik iringan yang memadukan unsur tradisional dan modern. Sebagai sebuah kesenian yang menjadi bagian dari prosesi adat, dendang dalam prosesi malam bainai memiliki tiga buah fungsi yaitu, fungsi pengungkapan emosional, fungsi komunikasi, dan fungsi kesinambungan budaya.
Tidak tersedia versi lain