Penelitian
Estetika Teater Kekejaman (Antonin Artaud) di Indonesia: Studi kasus pertunjukan "Tum(m)buh" karya Tony Broer (Bandung), dan "Tubuh Ketiga" karya Teater Garasi (Yogyakarta)
Penelitian estetika teater kekejaman Antonin Artaud di Indonesia belum banyak dipakai untuk mengkaji teater kontemporer. Dasar pemebentukan etsteika teater kekejaman bersumber dari teater tradisi di Bali. Bentuk teater kekejaman di Indonesia dalam teater kontemporer secara individual Tu(m)buh dikreasi oleh Tony Broer (Bandung) dan secara komunitas Tubuh Ketiga dikreasi oleh Teater Garasi (Yogyakarta) pimpinan Yudi Ahmad Tajudin. Dasar perumusan teater kekejaman oleh Antonin Artaud adalah teater tradisi Bali yaitu teater Calonarang dengan adegan Nguyen (menusuk keris ke dalam tubuh sendiri) berbasis ritual dan melibatkan para penonton. Bentuk pertunjukan teater kekejaman karya Tony Broer dan Teater Garasi dideskripsikan proses dan hasil karyanya. Metode penelitian kualitatif dengan analisis elemen teater untuk mengurai dan menganalisis dari karya teater Tony Broer maupun Teater Satu kemudian diperbandingkan dan dikaji dengan model teater kekejaman. Hasilnya berupa model penerlitian teater dalam prespektif estetika kekejaman Antonin Artaud. Selain itu, hasil riset dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran riset penciptaan bentuk estetika teater kekejaman, publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi, makalah dan presentasi seminar nasional serta memperkaya referensi untuk memperkaya teori teater yang berakar dari teater tradisi Nusantara untuk mencipta teater kontemporer.
Tidak tersedia versi lain