Penelitian
Estetika Teater Tubuh di Indonesia dalam Perspektif Teater Miskin (Poor Theater) Jerzy Grotowski: Studi kasus Teater Kubur (Jakarta) dan Teater Payung Hitam (Bandung)
Apresiasi terhadap teater tubuh di media sosial YouTube masih sangat rendah. Kualitas pertunjukan dan banyaknya karya Teater Payung Hitam, Bandung, belum sebanding dengan banyaknya apresiasi di media sosial. Data penonton TPH pada media YouTube yang ditonton dan disukai kurang dari 5.000 orang dan kurang dari 1.000 subscriber. Analisis teater tubuh untuk memahami unsur penguatan dan kualitas karya teater tubuh. Tampil dalam teater tubuh, fungsi deskripsi karya sangat penting untuk memahami karya teater nonverbal. Penerapan analisis SWOT (data dan evaluasi konten, durasi, bentuk, dan deskripsi karya body theater di YouTube untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, dan strategi pengembangan konten body theater produksi TPH di YouTube. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar hal ini dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah apresiasi hingga mencapai 100.000 penonton atau bahkan satu juta pelanggan. Pengemasan konten yang tidak sesuai dengan karakter video di You Tube perlu dilakukan penataan ulang, klarifikasi dan penguatan uraian, serta menerapkan strategi promosi yang lebih masif yang perlu dilakukan untuk meningkatkan jumlah penonton dan pelanggan teater badan TPH sehingga dapat menjadi sumber pembiayaan publik yang signifikan. Kombinasi analisis kotekstual dan SWOT berguna untuk evaluasi karya body theater yang ditayangkan di media sosial youtube dengan hasil yang optimal.
Tidak tersedia versi lain