Penelitian
Wiwitan Desa Sumber Kec. Dukun dan Peran Perempuan Dalam Pertunjukan Budaya: Sebuah Kajian Ekofeminisme
Tradisi Wiwitan adalah secara umum merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada Dewi Sri yang merupakan dewi padi. Sejarah turunnya ajaran wiwitan sendiri dimulai dari cerita rakyat Dewi Sri yang datang ke Tanah Jawa saat mengalami paceklik hingga masyarakatnya tidak mengerjakan sembahyang karena dalam kondisi kelaparan. Mereka memohon kepada Tuhan untuk diberikan rezeki dan terbebas dari paceklik yang saat itu melanda. Pada ritual tersebut terdapat unsur-unsur pertunjukan. Sebagai sebuah kegiatan yang mengandung unsur pertunjukan, maka kajian dari sudut pandang teater sangat memungkinkan. Ada keterkaitan antara teater dan ritual sehingga mengkaji sebuah ritual dengan pendekatan teater ataupun sebaliknya sangat memungkinkan. Peran Dewi Sri sebagai sosok perempuan memiliki arti penting untuk dikaji. Dalam berbagai kajian, didapati bahwa sosok perempuan sering kali menjadi personifikasi alam. Hal tersebut terlihat dalam berbagai istilah, misal tanah air, ibu pertiwi. Dalam jagad Kosmos Jawa, unsur laki-laki dan perempuan mendominasi logika pikir. Hal tersebut mewujud pada berbagai upacara yang mengandung unsur penghormatan kepada kedua elemen tersebut. Terkait dengan konsep tersebut, maka kajian tentang ritual yang menempatkan perempuan pada posisi terhormat, dapat dijadikan sarana untuk memahami posisi perempuan dalam tatanan Masyarakat Jawa. Terdapat enam hal yang menghubungkan antara teater dan antropologi berupa transformasi kesadaran, intensitas pergelaran, interaksi penonton dengan pemain, sekuen pergelaran secara keseluruhan, pergelaran dari pengetahuan, bagaimana pergelaran diciptakan dan ditampilkan. Konten budaya dari sebuah tradisi ditransmisikan oleh media budaya yang spesifik. Berbagai bentuk organisasi budaya ini disebut pertunjukan budaya.
Tidak tersedia versi lain