Berita

Pengumuman Layanan Perpustakaan Selama Libur Nasional Dan Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1446 H

Kegiatan Workshop Pemanfaatan Perpustakaan Berjalan Lancar

Kegiatan Tanya Pustakawan #1: Layanan Bebas Pustaka & Unggah Mandiri Berjalan Lancar

Info Wisuda 2025: Tanya Pustakawan #1- Layanan Bebas Pustaka & Unggah Mandiri

Layanan Pengecekan Turnitin

Audit Surveillance ISO 9001:2015 Dan ISO 21001:2018

Hibah Buku Dari Badan Penerbit ISI Yogyakarta Kepada Library Of Congress

Penyerahan Penghargaan Kepada Pemustaka Terpilih

Pemilihan Sahabat Perpustakaan, Duta Baca, Dan Pemustaka Aktif

Kunjungan Dari Yayasan Darma Duta Indonesia

UPA Perpustakaan ISI Yogyakarta

  • Beranda
  • Informasi
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu
No image available for this title

Penelitian

Trend video vertikal di kalangan pengguna platform digital amatir sebagai alternatif produksi film

Retno Mustikawati - Nama Orang; Ghalif Putra Sadewa - Nama Orang; Muhammad Alvin Fadholi - Nama Orang;

Sindrom Video Vertikal, barangkali ungkapan itu cukup mewakili merebaknya menonton lewat telepon pintar dan juga maraknya pembuat konten digital amatir dengan format vertikal. Bagi pengguna aktif telepon pintar, vertikal adalah raja. Bagaimana tidak, seluruh komponen kehidupan digital membuat pengguna secara alam bawah sadar memegang telepon secara vertikal dalam kesempatan apapun. Tak butuh waktu lama bagi telepon pintar untuk menguasai seluruh aspek kehidupan. Penetrasi demi penetrasi dilakukan, dari fleksibilitas, kecerdasan buatan, hingga ruang tonton privasi yang bergerak dinamis. Sebagai titik pijak baru dalam kurun waktu yang cukup panjang, video dengan format vertikal seakan-akan melahirkan secercah harapan dalam suasana perfilman yang terkesan eksklusif dan kaku. Sejak kemunculannya pada berbagai platform digital semacam Snapchat, TikTok, Facebook, Instagram, hingga Twitter tren film pendek dengan konsep portrait mendapatkan perhatian lebih, baik dari insan perfilman, kritikus, akademisi, dan penonton. Video vertikal kini merubah budaya menonton sekaligus cara penonton dalam menikmati video online. Tentu saja selain dominasi media sosial yang menguat, juga didukung keunikan pengemasan dan distribusi yang dirasa pas dan cenderung lebih nyaman meninjau penggunaan telepon genggam yang semakin pesat. Keterbatasan ruang cerita memaksa tim kreatif berupaya lebih dalam kerangka mencipta. Begitu pula dengan talent yang terlibat, format vertikal memberikan tantangan eksplorasi yang lebih pada ekspresi dan gerak tubuh. Hal ini mungkin saja tidak terlalu dijamah pada era sebelumnya (zona ruang kerja kamera landscape). Sekaligus tetap memperhatikan muara produksi yakni menyoal distribusi pada jaringan bioskop yang barangkali masih teguh dengan komitmen format horizontal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam mengumpulkan data, memanfaatkan banyak literatur saat ini dan praktik yang melingkupi fenomena produksi video vertikal dan upaya untuk menyatukan jalinan kerja sama yang saling menguntungkan antara gagasan ide dan teknologi terbarukan. Target luaran penelitian ini berupa publikasi jurnal Sinta dua (Rekam). Hasil penelitian berupa pengetahuan dan rekomendasi tentang pengemasan dan distribusi produksi film dalam format vertikal yang tepat, sehingga nyaman untuk ditonton oleh pengguna platform digital di masa semakin pesatnya perkembangan teknologi, Sindrom Video Vertikal, barangkali ungkapan itu cukup mewakili merebaknya menonton lewat telepon pintar dan juga maraknya pembuat konten digital amatir dengan format vertikal. Bagi pengguna aktif telepon pintar, vertikal adalah raja. Bagaimana tidak, seluruh komponen kehidupan digital membuat pengguna secara alam bawah sadar memegang telepon secara vertikal dalam kesempatan apapun. Tak butuh waktu lama bagi telepon pintar untuk menguasai seluruh aspek kehidupan. Penetrasi demi penetrasi dilakukan, dari fleksibilitas, kecerdasan buatan, hingga ruang tonton privasi yang bergerak dinamis. Sebagai titik pijak baru dalam kurun waktu yang cukup panjang, video dengan format vertikal seakan-akan melahirkan secercah harapan dalam suasana perfilman yang terkesan eksklusif dan kaku. Sejak kemunculannya pada berbagai platform digital semacam Snapchat, TikTok, Facebook, Instagram, hingga Twitter tren film pendek dengan konsep portrait mendapatkan perhatian lebih, baik dari insan perfilman, kritikus, akademisi, dan penonton. Video vertikal kini merubah budaya menonton sekaligus cara penonton dalam menikmati video online. Tentu saja selain dominasi media sosial yang menguat, juga didukung keunikan pengemasan dan distribusi yang dirasa pas dan cenderung lebih nyaman meninjau penggunaan telepon genggam yang semakin pesat. Keterbatasan ruang cerita memaksa tim kreatif berupaya lebih dalam kerangka mencipta. Begitu pula dengan talent yang terlibat, format vertikal memberikan tantangan eksplorasi yang lebih pada ekspresi dan gerak tubuh. Hal ini mungkin saja tidak terlalu dijamah pada era sebelumnya (zona ruang kerja kamera landscape). Sekaligus tetap memperhatikan muara produksi yakni menyoal distribusi pada jaringan bioskop yang barangkali masih teguh dengan komitmen format horizontal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam mengumpulkan data, memanfaatkan banyak literatur saat ini dan praktik yang melingkupi fenomena produksi video vertikal dan upaya untuk menyatukan jalinan kerja sama yang saling menguntungkan antara gagasan ide dan teknologi terbarukan. Target luaran penelitian ini berupa publikasi jurnal Sinta dua (Rekam). Hasil penelitian berupa pengetahuan dan rekomendasi tentang pengemasan dan distribusi produksi film dalam format vertikal yang tepat, sehingga nyaman untuk ditonton oleh pengguna platform digital di masa semakin pesatnya perkembangan teknologi, namun juga tidak melupakan unsur seni yang diolah menjadi saling beririsan untuk menghasilkan tayangan yang sesuai dengan tuntutan zaman.namun juga tidak melupakan unsur seni yang diolah menjadi saling beririsan untuk menghasilkan tayangan yang sesuai dengan tuntutan zaman.


Ketersediaan
#
Ruang Skripsi PEN/TV/Ret/t/2022
KT20241476
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - BACA DI TEMPAT
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PEN/TV/Ret/t/2022
Penerbit
Yogyakarta : Lembaga Penelitian ISI Yk., 2022
Deskripsi Fisik
vi, 14 hal. : ilus ; lamp., ; 30 cm
Bahasa
INDONESIA
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
PEN/TV
Tipe Isi
text
Tipe Media
unmediated
Tipe Pembawa
volume
Edisi
-
Subjek
Teknologi
Seni
produksi film
Video Vertikal
platform digital
Info Detail Spesifik
Bibliografi : hal. 14; tersedia artikel jurnal 9 hal ; artikel seminar 11 hal ; materi seminar PPT 15 hal
Pernyataan Tanggungjawab
Retno Mustikawati, Ghalif Putra Sadewa, Muhammad Alvin Fadholi
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

UPA Perpustakaan ISI Yogyakarta
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Visitor
  • Login Pustakawan

  • Beranda
  • Kirim Saran & Pertanyaan
  • Usul Tambah Koleksi
  • OPAC Pascasarjana
  • Koleksi Digital
  • E-Journal

Tentang Kami

UPA Perpustakaan ISI Yogyakarta merupakan perpustakaan perguruan tinggi negeri dengan nilai akreditasi “A” yang didalamnya memberikan beberapa layanan perpustakaan yaitu Layanan sirkulasi, Layanan referensi, Layanan Tugas Akhir (skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian), Layanan terbitan berkala (jurnal, majalah, koran, buletin, tabloid), Layanan fotokopi, Layanan penelusuran informasi dan pustaka elektronik, Layanan Soedarso corner, dan layanan Journal online. Perpustakaan juga dilengkapi dengan laboratorium komputer dan laboratorium bahasa


Statcounter Statistik Pengunjung Online

Cari

Custom Search



© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik