Buku Teks
Cooperative learning mempraktikkan coorperative learning di ruang-ruang kelas
Sistem pengajaran di sekolah-sekolah kita, cenderung mengarahkan siswa melihat sesamanya sebagai kompetitor. Setiap kompetitor, perlu dikalahkan, tak peduli bagaimana caranya. Sikap ini nantinya terbawa, ketika sang anak bersosialisasi dalam masyarakat luas: memandang siapa saja sebagai pesaing yang harus dikalahkan—sikap yang kerap kali dipertontonkan di panggung politik ataupun dalam dunia usaha. Padahal, yang positif.dalah bersaing dengan diri sendirie Ukuran bersaing bukan lagi orang lain, melainkan diri sendiri. Ada atau tidak ada orang lain, yang bersangkutan tetap melakukan dan menghasilkan yang terbaik. Orang lain bukan ancamant melainkan mitra yang mendukung untuk mencapai tujuan dan kesuksesan. Cooperative Learning memberi landasan teoretis bagaimana siswa dapat sukses belajar bersama orang lain. Dibahas pula sistem penilaian individual ataupun penilaian kelompok. Dengan mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas, suatu hari kelak kita akan menuai buah persahabatan dan perdamaian. Cooperative Learning memandang siswa sebagai makhluk sosial (homo homini socius), bukan homo homini- lupus (manusia adalah serigala bagi sesamanya). Dengan kata lain, Cooperative Learning adalah cara belajar mengajar berbasiskan peace education—sebuah metode belajar mengajar masa depan yang pasti mendapat perhatian.
Tidak tersedia versi lain