Tugas Akhir
Penerimaan Diri Dua Orang Kakak Beradik sebagai Penyayang Albino dalam Penyutradaraan Film Dokumenter Observasional "As The Hours Pass"
Film dokumenter As The Hours Pass merupakan film dokumenter observasional yang menceritakan tentang kehidupan dua orang kakak beradik penyandang albino yang telah menerima dan berdamai dengan diri mereka sendiri. Terlahir dengan fisik yang berbeda dari orang pada umumnya, keterbatasan-keterbatasan sebagai penyandang albino, serta perjalanan panjang yang telah dilalui pada masa lalu, membuat bentuk penerimaan diri dan cara memandang keduanya sebagai penyandang albino menjadi berbeda. Menampilkan perbedaan kehidupan Yogo dan Yokis, mulai dari pekerjaan, keterbatasan yang dimiliki, status pernikahan, dan bentuk penerimaan diri. Sutradara hadir sebagai pengamat tanpa mengintervensi dan melihat setiap langkah kehidupan yang dipilih oleh Yogo dan Yokis, sehingga hal tersebut menggambarkan cara memandang hidup dalam menerima diri mereka sendiri. Penolakan Yogo dan Yokis untuk mengikuti sebuah event nasional untuk membantu memperkenalkan desa Wringinputih sekaligus diri mereka sendiri sebagai penyandang albino, menjadi bukti bahwa semua pilihan hidup sepenuhnya dipegang oleh Yogo dan Yokis dalam film ini. Pendekatan dengan gaya observasional dalam film dokumenter ini sangat cocok diterapkan dalam kehidupan Yogo dan Yokis serta keluarganya, dengan sutradara yang tidak masuk ke dalamnya untuk mendramatisir atau menjadi penghalang dari setiap hubungan hubungan di antara Yogo dan Yokis dengan orang-orang disekitarnya, namun menjadi jembatan untuk Menampilkan bentuk penerimaan diri melalui setiap tindakan maupun aktivitas yang mereka lakukan
Tidak tersedia versi lain