Tugas Akhir
Burung Phoenix dalam karya logam
Penciptaan karya seni ini adalah wujud pengekspresian ide gagasan yang terinspirasi dari mitologi burung phoenix. Berbagai budaya di dunia sering menganggap burung phoenix sebagai simbolisme dari keabadian, kebangkitan, dan regenerasi. Visualisasi dari burung phoenix sampai saat ini masih menjadi misteri karena belum adanya bukti yang valid tentang penampakannya, namun menurut beberapa sumber ada yang mengatakan bahwa burung phoenix menyerupai seperti elang dan bangau dengan warna yang cerah. Konsep penciptaan dari tema burung phoenix ini memfokuskan pada simbolisme yang terkandung pada burung ini. Metode pendekatan yang digunakan dalam penciptaan karya ini yaitu metode pendekatan estetika dari A.A.M Djelantik dan pendekatan semiotika dari Charles Sanderse Pierce. Metode penciptaan yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian berbasis praktik (practice based research) menurut Malins, Ure, dan Gray. Teknik penciptaan yang digunakan dalam karya ini adalah lost wax casting (pengecoran lilin hilang), teknik las oksigen asetilen (las karbit) dan teknik engrave. Bahan utama yang digunakan untuk pengecoran yaitu alumunium dan untuk proses finishing menggunakan gold leaf (prada). Hasil penciptaan tugas akhir ini berjumlah empat karya, tiga karya diantaranya berupa karya 3 dimensi yang didisplay menggunakan pustek dan 1 karya relief yang didisplay menempel pada tembok. Karya pertama berjudul “Ambisi Menuju Puncak Tertinggi”, karya kedua berjudul “Api Semangat”, karya ketiga berjudul “Potensi” dan karya keempat berjudul “Lahirlah”.
Tidak tersedia versi lain