Tugas Akhir
Hibriditas Musik Metal dan Kesenian Tarawangsa dalam Album Laras Perlaya
Ekspresi seni mewujud tanpa mengenal batasan ruang dan konvensi. Belakangan ini, musik metal tampil dengan imaji konfrontatif yang mengungkap hegemoni idiom estetika yang berlaku. Album Laras Perlaya hadir menampilkan percampuran antara musik metal dan kesenian Tarawangsa Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk hibriditas yang ditampilkan dalam Album Laras Perlaya. Perspektif kajian budaya digunakan untuk mempertajam bacaan penulis terhadap fenomena yang berlangsung menaungi Album Laras Perlaya. Konsep hibriditas dari Homi K. Bhabha dipinjamkan untuk melihat hibriditas sebagai bentuk resistensi, diperkuat dengan telaah bentuk eklektik, parodi, dan ironi sebagai representasi seni postmodern dari Nigel Wheale, serta ditutup dengan mengungkap transkrip tersembunyi dan transkrip publik menggunakan teori James C. Scott. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk hibriditas mewujud pada wilayah intramusikal dan ekstramusikal, mencakup instrumentasi, penggunaan skala, pemberian judul, hingga pengolahan idiom yang menghasilkan ironi tentang sakralitas kesenian Tarawangsa. Album Laras Perlaya mencerminkan benturan-benturan terhadap muatan imaji dan mitos yang ada dalam musik metal dan kesenian Tarawangsa
Tidak tersedia versi lain