Tugas Akhir
Motif dan makna simbolis batik Kasumedangan UMKM Nafira Batik di Kabupaten Sumedang.
Jawa Barat adalah daerah yang memiliki seni membatik, menurut cerita yang beredar di masyarakat, budaya membatik ini dibawa oleh pembatik Banyumas, Jawa Tengah. Beberapa sentra batiknya yaitu Tasikmalaya, Cirebon, Indramayu, Sukabumi, Garut, Ciamis, dan Sumedang Batik Sumedang atau lebih dikenal dengan sebutan Kasumedangan. Hatik ini menampilkan nilai-nilai budaya daerah Sumedang. Motif batiknya terwujud karena terinspirasi dari sejarah, Keraton Sumedang Larang, monumen, kesenian, flora, dan fauna. UMKM Nafira Batik merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi batik Kasumedangan. Tujuan penelitian ini adalah membahas masalah sejarah batik Kasumedangan, juga motif dan makna sumbolis pada batik Kasumedangan yang ada di UMKM Nafira Batik Menambah pengetahuan, wawasan dan khazanah budaya khususnya batik Kasumedangan. Selain itu ikut peduli dengan pelestarian dan pengembangan hasil budaya batik Kasumedangan di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.
Metode pendekatan dalam penelitian ini menggunakan historis dan estetika. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah populasi seluruh produk batik Kasumedangan yang ada di UMKM Nafira Batik. Sampelnya yang di amhil yaitu 10 motif batik Kasumedangan yang ada di UMKM Nafira Batik. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah sejarah batik Kasumedangan berawal dari warisan budaya Kerajaan Sunda Padjajaran kepada Keraton Sumedang Larang. Atas dasar itu, lahirlah UMKM batik Kasumedangan pertama pada tahun 1999, motif batik yang dihasilkan terinspirasi dari sejarah, Keraton Sumedang Larang, monumen, kesenian, flora, dan fauna. Bentuk motifnya gabungan geometris dan non geometris. Visual motif batik Kasumedangan juga bersifat dekoratif, penggambaran motifnya naturalis dan stilasi dari bentuk asli. Warna yang bervariasi, didominasi warna cerah, kontras, dan tidak ada warna khusus. Warna hatiknya ada merah, kuning, hijau, biru, dll. Batik Kasumedangan tidak terikat dengan peraturan tertentu, bisa digunakan siapa saja dan dimana saja. Makna motifnya beragam, contohnya adalah motif Mahkota Binokasih bermakna "Saling Mengasihi, Saling Mendidik, Saling Mengayomi".
Tidak tersedia versi lain