Tugas Akhir
Bentuk penyajian Tari Topeng Klana Cirebon gaya Palimanan di Sanggar Galih Pawentar Desa Cikeduk Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon
Tari Topeng Cirebon Gaya Palimanan Di Sanggar Galih Pawentar
Kecamatan Cikeduk Kapubaten Cirebon merupakan kesenian khas Cirebon yang
ditampilkan dengan mengenakan topeng atau masyarakat Cirebon sering
menyebutnya Kedok pada saat menari, dan hingga saat ini masih berkembang
disekitar darah-daerah Cirebon. Pada Tari Topeng Cirebon yang mendapat banyak
perhatian adalah Tari Topeng Klana. Tari Topeng Klana adalah tari yang paling
banyak diminati oleh penonton dan para murid beberapa sanggar. Gerakan dalam
Tari Topeng Klana yang enerjik dan bersemangat menjadi alasan utama mengapa
tari ini lebih diminati. Klana apabila ditinjau dari segi gerak menggunakan kualitas
tenaga yang kuat, dan ruang gerak yang luas
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengamati bentuk
penyajian Tari Topeng Klana Cirebon Gaya Palimanan. Peneliti menggunakan
pendekatan koreografi dengan mengacu pada buku yang ditulis oleh Y. Sumandiyo
Hadi yang berjudul Kajian Tari Teks dan Konteks yang membahas mengenai kajian
teksual dan kontekstual. dengan mengupas bentuk pertunjukan dari aspek penari,
tempat pementasan, waktu pementasan, rias dan busana, musik iringan beserta
seluruh wujud kesatuan komposisinya.
Tari Topeng Klana adalah tarian tunggal atau biasa disebut solo dance.
Topeng Klana merupakan wanda topeng urutan ke empat dari lima wanda yang ada
di topeng Cirebon gaya Palimanan. Berbeda dengan Tari Topeng Cirebon dengan
gaya yang di sekelilingnya dengan urutan pementasan yang diakhiri dengan Klana.
Pendapat Sukarta yang menyebutkan bahwa Tari Topeng gaya Palimanan diakhiri
dengan Tari Topeng Rumyang adalah dikembalikan kepada filosofi atau makna dari
setiap wanda dalam Tari Topeng Cirebon. Tari Topeng Cirebon sendiri setiap
wandanya merupakan sebuah penggambaran tingkatan kehidupan manusia dari
alam ke alam yang merupakan perubahan karakter, pola pikir dan sifat manusia.
Tari Topeng Klana gaya Palimanan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian
dodoan, gancaran dan deder. Pembagian tersebut disesuaikan dengan pola gerak
dan irama musik pengiring Tari Topeng Klana yang makin memuncak.
Tidak tersedia versi lain