Tugas Akhir
"Bentuk penyajian Takhi Pikhing Khua Belas di kabupaten Tanggamus provinsi Lampung
Takhi Pikhing Khua Belas awal mulanya mulai ditarikan sebelum Islam masuk
ke Indonesia. Tari ini ditarikan oleh sang ratu dalam rangka penyambutan tamu
Hulu Balang yang baru kembali dari Medan Perang sebagai ungkapan rasa
gembira. Semakin berkembangnya zaman saat ini Takhi Pikhing Khua Belas
ditarikan oleh gadis (muli) dalam acara gawi adat Penayuhan atau gawi adat
penyambutan tamu-tamu agung. Tarian ini disebut Takhi Pikhing Khua Belas
karena di dalam paksi marga Benawang terdapat 12 bandar. Takhi Pikhing Khua
Belas merupakan tarian tradisi yang berkaitan dengan acara adat masyarakat
Lampung yang beradat Saibatin. Khususnya Kabupaten Tanggamus, Provinsi
Lampung.
Untuk memecahkan permasalahan, penlitian ini menggunakan pendekatan
Tekstual dan Konseptual yang akan menjawab permasalahan bagaimana bentuk
penyajian Takhi Pikhing Khua Belas di Kabupaten Tanggamus. Dalam pendekatan
bentuk penyajian ini mendapatkan ilmu dan informasi dari buku yang berjudul
Kajian Tari: Teks dan Konteks yang ditulis oleh Y. Sumandiyo Hadi. Buku ini
membantu peneliti untuk membahas bagaimana bentuk penyajian Takhi Pikhing
Khua Belas di Kabupaten Tanggamus dalam menganalisis bentuk gerak, tehnik
gerak, gaya gerak, jumlah penari, jenis kelamin, postur tubuh. Sedangkan tari
dalam konteks yaitu mengkaitkan keberadaannya.
Aspek yang terdapat dalam bentuk penyajian Takhi Pikhing Khua Belas
meliputi pelaku tari, tari, properti, iringan, kostum, tempat pertunjukan, tata rias
dan tempat penelitian. Pada penyajian kesenian Takhi Pikhing Khua Belas, penari
yang membawakan tarian ini adalah para Muli atau gadis Lampung yang
mementaskan tarian ini menggunakan 14 properti piring, 12 piring disusun
berjajar dibawah penari dan 2 piring yang ukurannya lebih kecil dibawa oleh
penari. Alat pengiring yang digunakan sebagai iringan Takhi Pikhing Khua Belas
adalah rebana, accordion, kerincing/tamborin, gambus, dan biola. Tarian ini
ditarikan menggunakan kostum baju adat wanita adat Saibatin dengan
menggunakan sigekh Saibatin sebagai pertanda wanita adat Saibatin, Takhi
Pikhing Khua Belas biasanya ditarikan di gedung-gedung atau panggung yang
sudah mendapat izin untuk acara gawi adat.
Tidak tersedia versi lain