Tugas Akhir
Penerapan Bahasa Tubuh Untuk Memperkuat Emosi Karakter Tokoh Pada Penyutradaraan Film Fiksi "Binatu"
Film dapat diartikan sebagai potongan gambar yang disatukan membentuk sebuah kisah dan memiliki kemampuan untuk menangkap realita sosial budaya untuk menyampaikan suatu pesan atau gagasan, karena film dapat menyampaikan pesan kepada penontonya, sehingga sangat penting untuk membuat film dengan tema yang marak di masyarakat ataupun yang jarang dibahas di masyarakat seperti fenomena fetish, baik untuk menghibur ataupun menjadi media edukasi di masyarakat. Penciptaan karya film fiksi berjudul “BINATU” menggunakan konsep penyutadaraan penerapan bahasa tubuh untuk memperkuat emosi tokoh, agar dapat memperkuat komunikasi nonverbal dan memperkuat emosi pada film fiksi “BINATU”. Karya film ini menampilkan penggarapan dengan menekankan bahasa tubuh untuk memperkuat emosi tokoh, yang dimana semua bagian tubuh dapat memberikan pesan tersendiri kepada penonton. Objek yang diangkat dalam pembuatan film ini adalah pengusaha laundry yang memiliki gangguan seksual atau gangguan fetish. Film fiksi “BINATU” mengangkat fenomena gangguan fetish dengan penerapan bahasa tubuh untuk memperkuat emosi karakter tokoh. Film fiksi “BINATU” ini mengusung tema pelecehan seksual yang menceritakan tentang Suryo yang mempunyai gangguan fetish dan mempunyai usaha laundry untuk memuaskan hasrat seksualnya terhadap objek pakaian dalam wanita. Adanya film “BINATU” menjadi salah satu alternatif tontonan untuk mengingatkan kembali ke masyarakat agar berhati – berhati akan predator seksual yang berada di lingkungan masyarakat.
Tidak tersedia versi lain