Tugas Akhir
Eksistensi Acting Class Di Ocig Studio Dalam Penyutradaraan Film Dokumenter “Floating In The Body” Dengan Gaya Expository
OCIG Studio yang berdiri secara tidak sengaja menghasilkan ide unik untuk meregenerasi keaktoran film di DI Yogyakarta yang membuat Ibnu Widodo bersama kawan-kawan bereksistensi selama Acting Class OCIG Studio berjalan. Banyak media untuk menceritakan permasalahan yang dihadapi oleh Acting Class OCIG Studio, salah satunya menggunakan film dokumenter. Menggunakan realitas-kenyataan tujuan sebagai bahan utama namun diceritakan kembali melalui sudut pandang pembuatnya dengan menempatkan fokus penceritaan pada komentar verbal dan logika argumentatif. Judul karya diberi nama “Floating in the Body” untuk merepresentasikan situasi sulit yang mengharuskan Acting Class OCIG Studio menentukan pilihan atas apa yang telah dijiwai dan dibutuhkan yakni keaktoran dan regenerasi keaktoran. Tulisan ini bertujuan untuk menampilkan eksistensi Acting Class OCIG Studio sebagai program regenerasi keaktoran film di DI Yogyakarta. Dengan gaya Ekspositori, pembuat film berusaha memaparkan dan mengelompokkan permasalahan yang sering muncul seiring berjalannya proses penempaan aktor cilik. Film ini hendak menguji sejauh mana gaya Expository diterapkan pada Acting Class OCIG Studio yang diwakili oleh Ibnu Widodo, Kurniawan Hasnajaya, dan Nunung Deni Puspitasari. Acting Class OCIG Studio yang diwakili oleh Ibnu Widodo, Kurniawan Hasnajaya, dan Nunung Deni Puspitasari sangat cocok disutradarai menggunakan gaya Expository. Pemaparan permasalahan-permasalahan yang muncul tanpa disadari dan kerap menjadi pola seiring berjalannya Acting Class OCIG Studio lewat komentar verbal dan logika argumentatif. Mengelompokkan ke beberapa tema yang mengesampingkan faktor waktu dan menyebabkan pengambilan keputusan dan tindakan sehingga terbentuknya plot-driven.
Tidak tersedia versi lain